Dikisahkan Annalisa, jenggotnya mulai tumbuh ketika ia berusia 13 tahun. Dokter saat itu mendiagnosa Annalisa dengan sindrom ovarium polikistik. Sang ibu bahkan sudah mengajak Annalisa untuk melakukan laser guna menghilangkan jenggotnya, tetapi tidak efektif.
Dalam sehari, Annalisa yang sehari-harinya bekerja sebagai fotografer ini terkadang harus mencukur jenggotnya sampai dua kali. Ia juga mengalami agoraphobia atau serangan panik ketika berada di luar rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berjenggot, Wanita Ini Malah Mengaku Lebih Feminin
Tapi kini, Annalisa mulai bisa menerima kondisi yang ia alami, salah satunya berkat bantuan suaminya, David. Beberapa tahun lalu David bertemu Annalisa melalui Facebook dan mereka pun berkencan. Alih-laih mempermasalahkan jenggot kekasihnya, David justru mengaku mencintai Annalisa apa adanya.
Saat ini, mereka sudah menikah selama lima tahun. Annalisa pun mulai jarang mencukur jenggotnya, paling-paling jika dirasa berantakan, ia hanya merapikan jenggotnya saja.
"David adalah pria yang sangat istimewa dan dia bisa menerima kondisi rambut tubuh saya ini. Saya tidak berpikir dia mencintai rambut wajah karena hal terpenting yang saya tahu dia mencintai saya, itu saja," kata Annalisa saat menjadi bintang tamu di acara TLC's Strange Love.
Baca juga: Ini Alasan Wanita Malas Kencani Pria Berjenggot
(rdn/vta)











































