Deputi Menteri Kesehatan Liberia, Tolbert Nyenswah mengatakan bahwa kasus Ebola yang muncul dalam beberapa pekan terakhir bersumber dari seorang wanita berusia 44 tahun. Wanita ini dituding menyebarkan virus Ebola ketika berhubungan seks.
Oleh karena itu ia mengimbau kepada para survivor Ebola untuk tidak melakukan hubungan seks selama beberapa bulan ke depan. Berdasarkan penelitian, virus Ebola bisa bertahan di dalam cairan semen selama 82 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Survivor Ebola seharusnya tidak melakukan seks selama tiga bulan pertama setelah mereka dinyatakan sembuh. Setelah sembuh pun diharapkan mereka mau menggunakan kondom secara baik dan benar," tutur Nyenswah, dikutip dari Reuters, Kamis (2/4/2015).
Nyenswah mengatakan bahwa pemerintah Liberia sudah melakukan monitoring kepada 211 orang yang melakukan kontak dengan wanita tersebut. Saat ini mereka sedang dalam pengawasan, namun belum ada yang menunjukkan gejala tertular Ebola.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi Liberia, Lewis Brown, mengatakan seorang wanita berumur 44 tahun telah dikirim ke unit penanganan Ebola ELWA di kota Monrovia.
"Dugaan awal dia mungkin terjangkit virus melalui hubungan seksual dengan seorang yang baru sembuh," ujar Brown.
Puasa seks bagi survivor Ebola memang sudah menjadi salah satu prosedur keamanan yang diterapkan WHO. Hanya saja, kepatuhan para survivor terhadap imbauan tersebut masih sangat rendah.
Baca juga: Diduga Karena Seks, Satu Pasien Ebola Kembali Muncul di Liberia
(rsm/ajg)











































