Pada Pengidap Hemofilia, Perdarahan Kecil Bisa Berdampak Fatal

Pada Pengidap Hemofilia, Perdarahan Kecil Bisa Berdampak Fatal

- detikHealth
Kamis, 16 Apr 2015 07:12 WIB
Pada Pengidap Hemofilia, Perdarahan Kecil Bisa Berdampak Fatal
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Penyandang hemofilia sangat rentan mengalami pendarahan tanpa sebab. Hal ini dikarenakan salah satu faktor pembekuan darah mereka hilang karena genetik atau keturunan.

dr Tubagus Djumhana, SpPD-KHOM, Ketua Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia mengatakan operasi kecil seperti sunat dan cabut gigi dapat menyebabkan kematian bagi penyandang hemofilia. Hal ini terjadi karena darah yang keluar terlalu banyak dan sulit dihentikan.

"Jaman dulu memang, sunat atau cabut gigi bisa bikin meninggal. Karena pendarahan kan. Tapi sekarang sudah ada teknologi, jadinya kemungkinan itu berkurang," tutur dr Djumhana, dalam temu media Hari Hemofilia Internasional oleh Novo Nordisk di Hotel Double Tree, Jl Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta Pusat, seperti ditulis Kamis (16/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Gejala Hemofilia Sulit Dikenali, Waspada Jika Bayi dan Balita Mudah Lebam

Hal senada juga dikatakan oleh Prof Djajadiman Gatot, SpA(K), Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia. Sunat atau sirkumsisi yang tidak dilakukan oleh dokter dapat menyebabkan penyandang hemofilia mengalami perdarahan.

Karena itu peningkatan kompetensi soal hemofilia bagi tenaga kesehatan, termasuk dokter, bidan atau perawat, sangat penting. Dokter dan perawat harus mengerti bagaimana caranya melakukan operasi, termasuk operasi kecil, pada pasien hemofilia agar tak mengalami perdarahan.

"Pasien juga harus terbuka soal kondisinya. Sebelum memutuskan mau sunat atau cabut gigi atau operasi lainnya, wajib memberitahukan kepada dokter bahwa ia mengidap hemofilia," paparnya.

Menyadari pentingnya kompetensi bagi tenaga medis, HMHI dan PHTDI bekerja sama dengan Novo Nordisk ‎rutin menyelenggarakan pelatihan soal hemofilia. Pelatihan ditujukan bagi dokter dan tenaga medis di rumah sakit tingkat II dan III untuk mengenalkan hemofilia serta tata laksana perawatan pasien.

"Kami menyadari pentingnya peningkatan pengetahuan dan kesadaran tenaga medis serta masyarakat mengenai penyakit ini agar dapat meringankan beban penyandang hemofilia dan keluarganya. Karena itu, kami memberikan kontribusi melalui diagnosis, pengobatan maupun penatalaksanaan hemofilia yang tepat," ujar Bunga Ichsan Lestari, perwakilan PT Novo Nordisk Indonesia.

Baca juga: Bisa Sebabkan Cacat Permanen, Waspada Gejala Hemofilia Pada Anak Sejak Dini

(rsm/up)

Berita Terkait