Ini Sebabnya Anak Penyandang Hemofilia Belum Tentu Mewarisi Penyakitnya

Ini Sebabnya Anak Penyandang Hemofilia Belum Tentu Mewarisi Penyakitnya

- detikHealth
Kamis, 16 Apr 2015 09:39 WIB
Ini Sebabnya Anak Penyandang Hemofilia Belum Tentu Mewarisi Penyakitnya
Jakarta -

Hemofilia merupakan penyakit hereditary atau keturunan yang diturunkan dari orang tua ke anak. Jika seperti itu, apakah anak penyandang hemofilia juga pasti memiliki kondisi yang sama?

Pakar mengatakan, tak semua anak penyandang hemofilia akan membawa kondisi gen ini. Prof Djajadiman Gatot SpA(K), Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) menjelaskan ‎bahwa gen hemofilia biasanya dibawa oleh perempuan.

‎"Jadi perempuan sifatnya lebih ke carrier, lebih jarang mengidap hemofilia tapi gennya ada di tubuh mereka. Laki-laki lebih rentan. Jadinya kalau ibunya carrier, anak laki-lakinya kemungkinan besar akan mengidap hemofilia," tutur Prof Djajadiman, dalam temu media Hari Hemofilia Sedunia di Hotel Double Tree, Jl Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta Pusat, dan ditulis Kamis (16/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Djajadiman menjelaskan bahwa hemofilia sendiri adalah kelainan yang menyebabkan seseorang kekurangan salah satu faktor pembekuan darah. Secara‎ umum, ada dua tipe hemofilia, yakni hemofilia A dan B. Hemofilia ‎A membuat seseorang kehilangan faktor VIII sementara hemofilia B kehilangan faktor IX.

Baca juga: Pada Pengidap Hemofilia, Perdarahan Kecil Bisa Berdampak Fatal

Secara genetis, susunan kromosom pada perempuan adalah XX, sementara kromosom laki-laki adalah XY. Faktor pembekuan darah sendiri dipengaruhi oleh kromosom X. Hal ini menjelaskan mengapa laki-laki lebih rentan mengidap hemofilia daripada wanita.

"Jadi kalau laki-laki kan XY, kalau X-nya kelainan sehingga faktor pembekuan darahnya hilang, otomatis kena hemofilia. Sedangkan perempuan kan XX, jadi X-nya ada dua. Kalau yang satu hilang masih bisa ditangani oleh X yang satunya lagi," urainya.

Mohammad Gunarso, salah seorang pengidap hemofilia mengatakan bahwa dirinya sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak laki-laki. Berdasarkan pemeriksaan dokter dan tes laboratorium, kedua anak Gunarso dinyatakan sehat dan tak memiliki hemofilia.

"Alhamdulillah sehat, sudah periksa dokter sejak pertama kali lahir, sudah tes laboratorium juga dan memang tak ada hemofilia," ungkapnya.

‎Prof Djajadiman mengatakan bahwa apa yang dialami Gunarso dan keluarganya memang bisa terjadi. Meski anak mereka merupakan percampuran dari ayah dan ibu, anak laki-laki yang lahir dari ibu bukan pengidap hemofilia biasanya akan lahir sehat.

"Kecuali kalau ibunya yang mengidap hemofilia. Maka anak laki-lakinya kemungkinan akan tertular. Tapi kalau ibunya tidak mengidap hemofilia, besar kemungkinan kalau melahirkan anak perempuan akan jadi carrier. Cucu laki-lakinya nanti bisa juga mengidap hemofilia," pungkasnya.

Baca juga: Sakit Langka, Mahasiswa Tiongkok Ini Justru Kena DO

(rsm/up)

Berita Terkait