Lewat Mata, Gejala Penyakit Alzheimer dan Demensia Bisa Diketahui

Lewat Mata, Gejala Penyakit Alzheimer dan Demensia Bisa Diketahui

- detikHealth
Jumat, 17 Apr 2015 11:08 WIB
Lewat Mata, Gejala Penyakit Alzheimer dan Demensia Bisa Diketahui
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Alzheimer dan demensia menjadi penyakit otak yang rawan menyerang di hari tua. Upaya pencegahan pun harus diutamakan agar tak terserang penyakit tersebut di kemudian hari.

Dr Mojtaba Golzan, peneliti dari School of Advanced Medicine di Macquarie University mengatakan teknologi yang berkembang membuat alzheimer dan demensia dapat dideteksi melalui mata. Bahkan ia mengatakan lewat mata, risiko terserang alzheimer dan demensia bisa dilihat hingga 20 tahun ke depan.

"Tesnya sangat mudah. Kami mengumpulkan para pengidap alzheimer dan demensia di Macquarie dan melihat bagaimana otak merespon stimulasi yang kami lakukan ke retina mata seseorang," tutur Dr Golzan, dikutip dari ABC Australia, Jumat (17/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Hati-hati, Gaya Hidup Buruk Juga Tingkatkan Risiko Alzheimer

Dr Golzan menjelaskan bahwa secara umum, sel yang ada di seluruh tubuh manusia membutuhkan asupan darah untuk bekerja dan menerima stimulasi, termasuk sel yang ada di retina mata. Ia mengukur seberapa cepat otak menangkap perintah dari sel di retina sebelum akhirnya mengirim darah yang dibutuhkan.

Ternyata, semakin berat atau sulit tes dilakukan, semakin banyak sel yang aktif dan membutuhkan lebih banyak darah. Pada pengidap demensia dan alzheimer, respon yang dikirim oleh otak dan kebutuhan akan darah bagi sel lebih rendah daripada orang normal.

Berbekal pengetahuan tersebut, Dr Golzan dan timnya sedang mengembangkan suatu alat yang dapat menghasilkan potret retina dan peredaran darah ke otak. Diharapkan dengan adanya alat ini, gejala awal demensia dapat ditemukan dan risiko penyakit akan berkurang.

Grame Samuel, Presiden Alzheimer Australia mengatakan tekonologi yang sedang dikembangkan Dr Golzan sebagai ide yang brilian. Ia menyadari betapa pentingnya pencegahan demensia dan alzheimer harus diutamakan, karena hingga saat ini belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut.

"Satu kali Anda terserang Alzheimer maka penyakit ini akan menggerogoti otak dan sel otak Anda. Pada fase ini pasien akan sulit tertolong. Karena itu sangat penting untuk menemukan penyakit ini sejak dini, agar bisa diberikan terapi untuk meringankan atau bahkan menghilangkan risiko terserang alzheimer dan demensia," tuturnya.

Baca juga: Peneliti Temukan Hubungan Antara Sering Ngorok dan Penyakit Pikun

(rsm/up)

Berita Terkait