Meski Kontroversial, Kapsul Plasenta Manusia Jadi Tren di Tiongkok

Harbin - Dengan menggunakan plasenta manusia yang telah dikeringkan, banyak orang di Tiongkok mengubahnya menjadi bentuk kapsul untuk dikonsumsi. Praktisi mengatakan banyak manfaat yang bisa didapat dari konsumsi plasenta, namun sebagian orang melihatnya sebagai praktik yang menjijikkan.

Plasenta berfungsi memberikan janin oksigen dan nutrisi. Di Tiongkok plasenta kering yang disebut Ziheche banyak dicari untuk digunakan dalam obat tradisional dan dipercaya bisa meningkatkan kesehatan darah dan vitalitas.

Baca juga: Kembalikan Nutrisi, Kati Mengonsumsi Plasenta Sendiri dengan Cara Dijus

Dilaporkan oleh kantor berita Xinhua, biasanya ada ratusan iklan yang menawarkan jasa pembuatan kapsul plasenta dekat rumah sakit. Kebanyakan dari mereka memiliki tempat kerja dengan sanitasi buruk di apartemen murah sekitar rumah sakit.

Bila pasien datang dengan plasentanya sendiri para pembuat kapsul ini memasang tarif sekitar Rp 300 ribu rupiah. Namun apabila tak punya plasenta mereka bisa mencarikan dan membuatkan kapsulnya dengan harga dua kali lebih mahal.

Cai Yan, kepala departemen obstetri dari Fourth Hospital Harbin Medical University mengatakan ia sebetulnya tak keberatan apabila pasien ingin mengonsumsi kapsul plasenta. Namun ia mengingatkan bahwa tidak ada bukti klinis yang bisa mendukung efektivitas kapsul.

"Jika ibunya mempunyai virus seperti hepatitis B atau HIV, mungkin ada yang tertinggal di plasenta," ujar Cai memperingatkan proses pembuatan kapsul malah mungkin membahayakan kesehatan seperti dikutip dari Xinhua Net, Jumat (17/4/2015).

Selain kapsul, plasenta juga dibuat dalam beberapa olahan lainnya seperti biskuit.

Dikutip dari South China Morning Post, biskuit plasenta tersebut dijual dengan harga 50 dolar Hong Kong atau sekitar Rp 80 ribu.

Baca juga: Dari Lendir Siput Sampai Plasenta, 5 Bahan Unik Untuk Jaga Kesehatan Kulit 

(fds/vit)