Teh Kamomil Bisa Kurangi Risiko Terserang Kanker Tiroid Hingga 70 Persen

Teh Kamomil Bisa Kurangi Risiko Terserang Kanker Tiroid Hingga 70 Persen

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 21 Apr 2015 09:35 WIB
Teh Kamomil Bisa Kurangi Risiko Terserang Kanker Tiroid Hingga 70 Persen
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Athens, Yunani - Kanker tiroid merupakan salah satu kanker di bagian tenggorokan yang cukup ganas. Nah, sebuah penelitian mengatakan bahwa ada cara untuk menurunkan risiko terserang penyakit kanker ini.

Dr Athena Linos, pakar kesehatan lingkungan dari Prolepsis, Yunani, mengatakan bahwa kebiasaan orang-orang Yunani yang doyan minum teh kamomil ternyata berhubungan dengan kecilnya angka pengidap kanker tiroid di negara tersebut. Untuk membuktikannya, ia pun mengadakan penelitian.

"Kami sudah mengonsumsi teh kamomil sejak kecil karena sebagian besar warga Yunani melakukan diet Mediterania, yang dalam beberapa penelitian terbukti dapat menjaga tubuh dari kanker secara umum," tutur Dr Linos, dikutip dari Reuters, Selasa (21/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Sedang Stres di Kantor? Coba Redakan dengan Minum Teh Manis

Penelitian Dr Linos cukup menarik. Ia membandingkan gaya hidup dan pola makan tiga kelompok yang berbebeda, yakni 113 pasien kanker tiroid, 138 pasien non-kanker dan 286 dengan gejala awal kanker tiroid. Mereka dimintai keterangan soal riwayat kesehatan, pola makan, gaya hidup serta kecenderungan konsumsi alkohol, teh dan kopi.

Hasilnya, orang-orang yang meminum teh kamomil sebanyak 2 hingga 6 kali damal seminggu mengalami penurunan risiko terserang kanker tiroid sebanyak 70 persen. Jika kebiasaan ini dilakukan dalam waktu lama, maka risiko bisa turun hingga 80 persen.

Jika dihubungkan dengan metode diet Mediterania yang lazim mereka lakukan, angka prevalensi kanker tiroid Yunani ternyata memang termasuk rendah. Dari 100.000 penduduk, hanya 1,6 yang didiagnosis kanker tiroid tiap tahunnya. Jauh lebih rendah dari Amerikat Serikat yang rata-rata 13,2 orang per 100.000 penduduk atau bahkan Eropa yang 5,2 per 100.000 penduduk.

Dr Betul Hatipoglu, pakar endokrinologi dari Cleveland Clinic di Ohio mengatakan teh herbal, termasuk teh kamomil, mempunyai banyak antioksidan seperti polyphenol dan flavonoid, yang memang bisa membantu mencegah kanker. Namun konsumsi teh herbal saja tidak akan cukup jika gaya hidup tidak sehat.

"Gaya hidup sehat sangat berpengaruh. Besar kemungkinan individu yang mengambil bagian dari studi tersebut juga menjalani gaya hidup sehat, yakni lebih aktif, rajin olahraga dan makan makanan sehat," paparnya.

Baca juga: Andalkan Anjing, Ilmuwan 'Endus' Kanker Tiroid Langka (Muhamad Reza Sulaiman/AN Uyung Pramudiarja)

Berita Terkait