Mau Beri si Kecil ASI Perah Menggunakan Cangkir? Begini Caranya

Mau Beri si Kecil ASI Perah Menggunakan Cangkir? Begini Caranya

- detikHealth
Rabu, 22 Apr 2015 07:35 WIB
Mau Beri si Kecil ASI Perah Menggunakan Cangkir? Begini Caranya
Illustrasi: Thinkstock
Jakarta - Masing-masing ibu memiliki cara tersendiri untuk memberikan ASI perah kepada bayinya. Ada beberapa ibu yang memilih menggunakan dot, sendok, atau bahkan cangkir untuk meminumkan ASI perah pada si kecil.

Terkait hal ini, jika disuapi ASI perah memakai sendok, bayi kerap rewel. Nah, menurut dr Jeane-Roos Tikoalu SpA, IBCLC dari RS Pondok Indah-Puri Indah, menyuapkan ASI perah dengan sendok butuh waktu. Ibarat orang sedang makan, lalu piringnya diambil, maka akan terasa tidak nyaman. Hal itu pula yang dirasakan bayi.

"Baiknya sih beri ASI perah pakai cangkir, meskipun perlu latihan. Caranya, posisikan bayi setengah duduk, lalu perlahan diberikan ASI-nya, bukan dituang ya. Untuk bayi di bawah dua bulan dia akan menjilat ASI-nya, tapi di atas usia dua bulan, ASI akan diseruput," tutur dr Jeanne.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah memposisikan bayi setengah duduk, Bunda bisa menempelkan cangkir di bibir bawah bayi. Kemudian, airkan sedikit ASI supaya kena lidahnya tetapi jangan terlalu banyak. Pada bayi di bawah usia 2 bulan, terlalu banyak cairan masuk akan membuat dia secara refeleks menyemprotkannya.

Baca juga: Dapatkan 3 Keuntungan Ini Saat Ibu Menyusui Bayinya Secara Langsung

Hal itu disampakian dr Jeanne usai seminar ASI 'Meningkatkan Keberhasilan Menyusui pada Ibu Bekerja: Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja' di Gedung Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, seperti ditulis Rabu (22/4/2015).

"Alirkan sedikit ASI-nya dan lihat responsnya. Nanti dia akan menjilat-jilat, lalu perlahan kita berikan ASI, bukan menuang ya, jadi kita ikuti gerakan lidahnya. jangan lupa juga alasi dada bayi. Tapi patut diingat memberi ASI perah pakai cangkir ada latihannya, bisa didapat dari kelas menyusui misalnya," imbuh dr Jeanne.

Wanita berambut pendek ini menuturkan memang pemberian ASI perah jauh berbeda saat ibu menyusui langsung. Ketika bayi menyusu, dia akan merasakan kehangatan badan ibu melalui dekapan sehingga kebutuhan dasar manusia yakni asah, asih, dan asuh dapat terpenuhi. Selain itu, menyusu langsung juga membuat anak tahu ia sedang berdekatan dengan ibu.

Dengan begitu, kata dr Jeanne, anak merasa anyaman sehingga nantinya saat menghadapi dunia luar dia merasa aman karena ada keberadaan ibu dan anak menjadi percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain. dr Jeanne menekankan, ibu kerja bukan berarti tidak bisa memberi kasih sayang pada buah hatinya.

"Saat cuti manfaatkan kesempatan untuk menyusui anak langsung. Saat di kantor, perah ASI setidaknya 3 jam sekali. Saat ibu pulang manfaatkan waktu dengan bayi, susui langsung. Jadi bayi belajar ada waktu terjadi pemisahan, tapi nanti ibunya kembali lagi. Dari awal, kita bisa kasih tahu sambil mengasah otaknya bahwa si mamanya ini memang pergi sementara tapi nanti akan kembali lagi," papar dr Jeanne.

Untuk posisi menyusui yang baik guna menjamin pelekatan, dr Jeanne mengatakan pastikan telinga dan bahu bayi berada pada satu garis lurus. Posisi bayi juga dekat dengan tubuh ibu, bukan lengan. Wajah bayi pun menghadap payudara serta berada di depan puting. Jika si kecil dalam posisi telentang dan kepala menoleh saat menyusu, dia akan pegal. Dengan posisi ini, mulut bayi pun bisa melekat ke aerola ibu.

Baca juga: Bayi Menolak Menyusu? Begini Mengatasinya

(rdn/up)

Berita Terkait