Bagi anak-anak, panduan aktivitas fisik tahun 2014 yang dikeluarkan Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menyebutkan untuk memperoleh manfaat kesehatan, anak usia 6-12 tahun harus melakukan aktivitas fisik secara akumulasi minimal 60 menit per hari.
Diutarakan dr Sophia Hage, Residen Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, aktivitas fisik pun dianjurkan terdiri dari berbagai jenis, misalnya saja aerobik dengan intensitas sedang sampai berat. Aktivitas fisik ini minimal dilakukan 3 kali seminggu guna meningkatkan kekuatan otot dan tulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan, anak-anak pun sebaiknya mengurangi perilaku sedentary yaitu kegiatan yang banyak menghabiskan waktu untuk duduk, berbaring, atau tidur. Pemakaian media elektronik juga baiknya dibatasi maksimal 2 jam per hari. Orang tua, menurut dr Sophia juga patut membatasi kegiatan duduk anak yakni dengan membiasakan anak untuk bergerak setiap duduk selama dua jam.
Baca juga: 5-6 Tahun, Usia Tepat untuk Melatih Anak Olahraga Lari
Jika mengerjakan PR misalnya, boleh-boleh saja setelah dua jam, anak diminta bergerak dengan melakukan beberapa kegiatan. Bagi para orang tua, dr Sophia menegaskan bahwa ayah dan ibu harus menjadi contoh supaya anak mau berolahraga. Sejak anak kecil, orang tua bisa mengajak anak keliling rumah menggunakan stroller.
"Jadinya anak terpapar sinar matahari, dia mulai kenal aktivitas fisik dan olahraga. Untuk anak usia 6-12 tahun, pakai gadget boleh misalnya untuk telepon. Yang dihindari yaitu jangan beri anak gadget hingga dia diam dan duduk saja sehingga aktivitas fisiknya terbatas," pesan dokter berkacamata itu.
Saat ini pun, menurut dr Sophia, sudah banyak aplikasi permainan yang memungkinkan anak bergerak ke suatu tempat. Nah, untuk mendisiplinkan anak yang sudah terlalu suka dengan gadget, diperlukan aturan yang tegas. Sebut saja, orang tua harus tegas memberi jatah screen time maksimal dua jam.
"Sama seperti mengajak anak olahraga, orang tua pun perlu membatasi konsumsi gadgetnya supaya bisa menjadi contoh bagi anak," tandas dr Sophia.
Baca juga: Manfaat Lain Rutin Olahraga Saat Hamil: Pangkas Risiko Hipertensi si Kecil (Radian Nyi Sukmasari/Nurvita Indarini)











































