Berangkat dari situ Katia kini berusaha membangun perusahaan parfum yang menawarkan wangi tubuh orang kesayangan. Bersama tim dari Le Havre University ia tengah mengembangkan teknik untuk mengawetkan aroma tubuh seseorang yang sudah meninggal.
"Kita akan ke rumah-rumah duka untuk menawarkan keluarga kotak kecil berisi botol wangi tubuh almarhum diekstrak dari sepotong materi yang telah diberikan pada kita," ujar Katia seperti diberitakan berbagai media dan dikutip dari The Guardian pada Senin (27/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bau menurut penelitian adalah salah satu stimulus kuat untuk merangsang memori otak. Oleh karena itu Katia mengatakan bau tak kalah penting dari foto atau video almarhum dalam hal memberikan ketenangan bagi orang yang ditinggalkan.
Ahli kimia dari Le Havre University, Geraldine Savary, mengatakan pihaknya bisa mengekstrak bau tubuh cukup dari pakaian seseorang. Ia akan merekonstruksi molekul bau yang ada pada pakaian dan mengubahnya menjadi bentuk parfum dalam waktu sekitar empat hari.
"Ilmu ini sebetulnya dapat digunakan juga untuk membuat parfum sebagai kado antara pasangan pada hari valentine atau untuk anak yang terpisah jauh dari orang tua," pungkas Savary seperti dikutip dari Mirror.
Baca juga: Ragam Peti Mati Hias Dari Ghana: Dari Bentuk Ayam Hingga Sepatu
(fds/vit)











































