"Tuli yang disebabkan oleh virus biasanya yang diserang adalah sarafnya," jelas dr Darnila Fachruddin, SpTHT-KL dari RS Bedah THT Prof Nizar, Jakarta, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (6/5/2015).
Masuknya virus penyebab tuli bisa melalui banyak cara, salah satunya dari jalan napas. Bisa juga virus-virus tersebut menyebar hingga ke telinga melalui sistem pembuluh darah. Bahkan, virus bisa pula berasal dari tempat lain di tubuh manusia misalnya mulut dan kelamin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kotoran Telinga Jadi Tolok Ukur Kesehatan, Dokter THT Ini Tak Sepakat
Sebaliknya, kotoran telinga tidak selalu menjadi penyebab tuli. Normalnya, kotoran yang berasal dari getah pendengaran tersebut akan keluar secara perlahan dengan sendirinya. Oleh karenanya tidak disarankan untuk berlebihan membersihkannya karena berisiko memicu luka.
Getah yang disebut serumen tersebut berfungsi melindungi saluran pendengaran dari kotoran yang masuk. Karena sifatnya lengket, serumen bisa menangkap kotoran. Jika kotoran yang terperangkap cukup banyak, maka akan terjadi penumpukan yang bisa menyumbat saluran telinga.
Baca juga: Seperti Ini Warna Kotoran Telinga yang Normal
(up/vit)











































