Daerah Istimewa Yogyakarta boleh jadi salah satu provinsi yang maju, dengan tingkat pembangunan yang masih progresif. Namun di salah satu kabupatennya, masih ditemukan warga yang tidak memiliki jamban yang layak pakai.
Warga yang dimaksud berada di Dusun Secang, Desa Sidomulyo, Kabupaten Kulon Progo. Dusun yang harus ditempuh lebih dari satu jam dari pusat Kota Yogyakarta ini masih jauh dari sejahtera, apalagi dalam hal sanitasi.
Terbukti dari 114 Kepala Keluarga (KK), masih ada 40 KK atau sekitar 35 persen tidak mempunyai fasilitas MCK yang memadai. Hal ini mendorong sekelompok anak muda untuk turun tangan. Mereka adalah Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (PBI LPDP) angkatan Persiapan Keberangkatan (PK) ke-31.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya ada beberapa dusun di Sidomulyo yang bernasib sama dengan Secang, hanya saja kondisi topografi dusun ini lebih ekstrem. "Satu dusun ini luasnya 90 hektar lho Mbak, tapi letaknya di gunung, jarak antarrumah rata-rata 50 meter dan jalannya naik turun," imbuhnya.
Diakui Winda, program ini baru dirintis angkatannya, PK-31 pada bulan April 2015. Pembangunan MCK dipilih sebagai kegiatan utama karena mereka ingin mengkampanyekan Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) yang umumnya masih dilakukan oleh warga Secang.
Baca juga: Menteri Basuki Akui Banyak Warga BAB di Kali: Pakai MCK Malah Gak Metu!
Dengan dukungan pemerintah dan warga setempat, MCK pertama dari lima MCK yang rencananya akan dibangun di Secang telah berhasil direalisasikan dengan memakan waktu 10 hari terhitung mulai tanggal 1 Mei 2015.
Dan akhirnya pada hari Sabtu (9/5) lalu, peresmian Dusun Secang sebagai desa mitra LPDP ditandai dengan diresmikannya MCK tersebut. MCK berukuran 1 x 1,5 meter ini diletakkan di halaman rumah Bapak Widi Wiyono (65), sedangkan empat MCK lainnya diharapkan akan selesai dalam kurun 2-4 minggu ke depan.
"Dari 88 desa di Kulon Progo, baru 7 desa yang memproklamirkan Stops BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Dengan kehadiran adik-adik dari LPDP ini semoga Secang ini dapat di-improve untuk menjadi dusun yang sehat, tapi juga berkembang sampai ke Desa Sidomulyo," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, dr Bambang Haryatno, MKes yang meresmikan MCK bantuan dari PK-31.
dr Bambang juga didampingi oleh Pimpinan Direksi LPDP Eko Prasetyo, Kepala Puskesmas Pengasih I drg Iting Mamiri, Camat Pengasih Santosa, SIP, MSi, serta Plt Kepala Desa Sidomulyo Kabul Widodo.
"Dananya mostly kita mengandalkan donasi, ada juga dari sponsor berupa dana angkatan, dari kita untuk kita. Kemudian ada juga yang memberikan sumbangan non-uang, misalkan untuk pelayanan kesehatan dan obat-obatan. Nanti rencananya ada yang mau ngasih keramik juga," timpal Winda.
Baca juga: 'Tinju Tinja', Kampanye Unik UNICEF Untuk Perangi BAB Sembarangan
Dalam kesempatan yang sama, PK-31 juga menggelar edukasi tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, seperti cara mencuci tangan yang baik, dan pemberian layanan kesehatan terpadu, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
(lll/up)











































