Begini Tanggapan Petugas Balai POM Jakarta Soal Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks

Jakarta - Di sejumlah toko online tusuk gigi yang diklaim bisa mendeteksi boraks pada bahan makanan mulai banyak bermunculan. Cara kerjanya dinilai praktis karena cukup ditusuk dan warnanya akan berubah bila positif. Namun demikian Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM) sepertinya masih belum memercayai efektivitas tusuk gigi ini.

Ketika detikHealth mengunjungi mobil laboratorium keliling Balai POM Jakarta di Monumen Nasional dalam peringatan Hari Konsumen Nasional 2015, para petugas mengaku masih belum akrab dengan tusuk gigi pendeteksi Boraks.

Baca juga: Diklaim Praktis, Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks Laris Manis di Lapak Online

Salah seorang petugas, Tri, mengatakan pernah mendengar bahwa ada produk tusuk gigi pendeteksi boraks namun bentuk fisiknya sendiri belum pernah ia lihat. Sampai saat ini Balai POM Jakarta masih tetap menggunakan metode deteksi cepat dengan menggunakan test kit.

"Saya nggak berani komentar apa-apa ya karena kami tidak memvalidasi hasil itu (tes dengan tusuk gigi -red). Tapi kalau hasil dengan tes kit ini sudah kami validasi karena pembuatnya itu orang BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Tri, Selasa (12/5/2015).

Test kit pendeteksi boraks yang dipakai oleh laboratorium keliling memakan waktu sekitar 12 menit, lebih lama dibandingkan dengan tusuk gigi. Namun yang jelas, deteksi cepat menggunakan test kit masih menjadi prosedur standar yang dijalankan BPOM, bukan dengan tusuk gigi.

"Saya nggak berani ngomong. Yang jelas BPOM tidak menetapkan itu sampai saat ini. Kita ini unit pelaksana teknis jadi kami sangat menginduk kepada BPOM yang menetapkan regulasi dan metode. Ketika suatu proses sudah divalidasi baru bisa dilaunch," tutup Tri.

Baca juga: Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks Jadi Merah Kalau Positif, Begini Penampakannya

(fds/up)