Ha ha ha! Yuk Tertawa, Ini Dia 5 Manfaatnya untuk Kesehatan

Menurut dr Roslan Yusni Al Imam Hasan, SpBS atau yang akrab disapa dr Ryu dari RS Bethsaida Serpong, banyak tertawa tidak bisa lantas menurunkan berat badan. Namun bisa membakar sedikit kalori karena prinsip penting dalam mengurangi berat badan adalah dengan olahraga dan pola hidup sehat.

Sementara itu, Fasilitator Klub Tawa Ceria Sehat dan Manajer Neo Self Empowerment, Haryadi, menyebutkan bahwa satu menit tertawa sama dengan melakukan olahraga ringan 20 menit.

"Jumlah kalorinya saya tidak ingat pasti ya tapi setidaknya kan tadi kita sudah sama saja dengan berolahraga ringan. Tertawa kan bisa menghasilkan hormon kebahagiaan sehingga tidak mudah stres, nah kalau nggak stres pencernaan kita akan lebih baik," tuturnya.

Ia melanjutkan, stres dapat membuat seseorang menjadikan makanan sebagai pelarian. Oleh sebab itu, menghilangkan stres dengan tertawa secara tidak langsung bisa menurunkan kemungkinan keinginan ngemil berlebihan.

"Tertawa jelas bisa mengusir stres dan memperbaiki mood karena lepasnya perasaan seseorang dalam mengekspresikan sesuatu," terang dr Ryu.

Haryadi menambahkan bahwa tertawa bisa menghasilkan hormon endorfin alias hormon kebahagiaan. Dengan begitu, otomatis jika Anda tertawa maka stres yang dialami pun berkurang.

Menurut Haryadi, saat tertawa fungsi jantung dipaksa untuk sedikit bekerja ya sehingga efeknya aliran darah lebih lancar dan fungsi jantung pun akan lebih baik.

Namun dr Ryu menegaskan bahwa sebetulnya tak ada kaitan langsung secara signifikan antara tertawa dengan risiko sakit dan serangan jantung. Jika tertawa dilakukan secara berlebihan bukan tak mungkin justru memicu datangnya serangan jantung.

"Saya pernah baca ada studi di Jepang yang menggunakan terapi tawa untuk membantu pasien arthritis dan kanker. Artinya, terapi tawa bisa menjadi terapi komplementer pada orang dewasa," tutur Haryadi.

Namun tak cuma pada orang dewasa, pada anak-anak tertawa juga membantu menahan rasa sakit karena dilepaskannya hormon endorfin. Hormon ini diyakini bisa membantu meredakan rasa nyeri akibat sakit.

"Otomatis bisa terjadi karena saat tertawa dihasilkan hormon kebahagiaan yang bisa membuat hormon stres berkurang," terang Haryadi.

Tertawa juga bisa mengembalikan mood menjadi lebih baik. Studi di Loma Linda University School of medicine California menunjukkan bahwa tertawa bisa menurunkan hormon kortisol dan ephinephrine yang menyebabkan seseorang merasa cemas dan stres.

Lalu, bagaimana untuk menjaga kita agar tetap tertawa? Ingatlah kenangan atau kejadian lucu yang bisa membuat Anda tertawa. Selain itu, jangan biasakan mengumbar kata-kata negatif karena hal itu akan membuat Anda berpikiran negatif. Dengan menggunakan kata-kata positif, Anda bisa berpikiran positif, lebih santai dalam menghadapi sesuatu, dan mudah untuk tertawa.