“Jadikan kegiatan menggosok gigi sebagai kegiatan yang menarik. Misalnya sambil menyanyi bersama-sama,” saran drg Suzanty Ariany, Sp.KGA dalam perbincangan di Din Tai Fung, Plaza Senayan Arcadia, Jl New Delhi Pintu 1, Senayan, Jakarta, dan ditulis pada Rabu (13/5/2015).
Baca juga: Begini Caranya Mengenalkan Kebiasaan Menggosok Gigi Sejak Bayi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bisa juga lho dengan bermain cari kuman. Jadi orang tuanya pura-pura cari kuman di mulut anaknya sambil menyikat gigi. ‘Wah kuman merah ada di sebelah kanan, ayo kita sikat’. Bisa dengan cara apa saja yang disukai anak,” terang dokter yang akrab disapa dr Susi ini.
Selain itu, anka juga bisa dilibatkan dalam memilih sikat gigi dan pasta giginya. Di pasaran ada beraneka ragam pasta gigi anak dengan aneka rasa. Ada pula aneka sikat gigi dengan bentuk dan gambar yang lucu. Namun pastikan bulu sikatnya lembut sehingga tidak menyakiti gusi dan dinding mulut anak.
Ketika anak sudah bisa menyikat giginya sendiri, orang tua juga jangan lantas lepas tanggung jawab. Ada baiknya memeriksa gigi anak ketika mereka telah selesai menyikat gigi. Jika masih terlihat putih-putih di leher gigi, ajak anak untuk menyikat giginya kembali.
“Anak saya sudah 17 tahun juga masih saya cek giginya, kalau belum bersih usai sikat gigi, dia akan saya minta menggosok giginya lagi,” ucap dokter yang praktik di RSPI ini.
Baca juga: Tekstur Makanan Bayi Berpengaruh pada Perkembangan Gigi Lho
(vit/up)











































