ESA memberikan dana sebesar hampir £180,000 untuk usaha pemetaan tersebut. NHS (National Health Service) Highland, University of the Highlands and Islands, dan Scotland's Rural College terlibat dalam projek yang akan menguji 'metode baru berbasis teknologi' tersebut.
'Kutu' penghisap darah telah dinyatakan sebagai penyebab penyakit Lyme pada manusia dalam 10 tahun terakhir, berdasarkan informasi dari NHS Highland dan dikutip dari BBC pada Senin (18/5/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Kutu' adalah artropoda yang berhubungan dengan laba-laba, tungau, dan kalaejingking, dan di Inggris terdapat berbagai spesies 'kutu' yang berbeda. Gigitan 'kutu' dapat menginfeksikan bakteri dan menyebarkannya ke manusia.
Infeksi tersebut bisa menyebabkan penyakit Lyme yang memiliki gejala mirip flu dan kelelahan pada tanda awalnya.
Orang yang didiagnosis Lyme dapat ditangani dengan antibiotik, tetapi jika tidak ditangani bisa mengakibatkan gangguan saraf dan nyeri sendi pada beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan.
Tim kampanye dan ahli kesehatan akan melakukan inisiatif bersama untuk menekankan bahaya penyakit Lyme. Selain itu, ilmuwan Universitas Bristol juga memiliki projek untuk mengidentifikasi penyakit Lyme. Mereka telah meminta dokter hewan di UK untuk mengirimkan mereka penghilang kutu pada anjing.
Ilmuwan itu juga berharap dapat memahami lebih baik tingkat infeksi pada kutu dan bagaimana penyebarannya ke manusia.
Baca juga: Basmi Kutu Busuk, Pria Ini Tak Sengaja Bakar Mobilnya
(up/up)











































