"Tepat dan hal ini sangat perlu. Karena misalnya juara tinju memiliki bakat dan diasah lalu bertemu kesempatan maka bisa jadi hal yang baik," tutur dr Roslan Yusni Al Imam Hasan SpBS dari RS Bethsaida Serpong saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (20/5/2015).
Untuk menentukan jurusan yang kelak akan diambil ketika duduk di bangku kuliah misalnya, pria yang akrab disapa dr Ryu ini menyarankan untuk melakukan tes standar yang dilakukan oleh psikolog. Contohnya yakni dengan menjalani Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) test yang sering digunakan oleh psikolog dalam mencari tahu kecenderungan seseorang.
Baca juga: Prestasi Anak Ikut Dipengaruhi Perawatan Kesehatannya
Dihubungi terpisah, dr Yuda Turana, SpS dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran UNIKA Atmajaya menuturkan jika ingin melihat bakat seseorang dengan pengamatan jangka panjang tetap akan lebih baik, dibanding dengan menentukan minat seseorang dengan hanya melalui tes singkat selama 1-2 jam.
"Penilaian minat sesaat hanyalah alat bantu saja, bukan satu-satunya yang menjadi penentu masa depan," kata dr Yuda.
Dikutip dari Web MD, beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk menilik bakat anak yakni dengan menanyakan apa hal-hal yang ia senangi dan bisa dikerjakan dengan mudah, juga sebaliknya hal-hal yang ia tidak suka dan dirasa sulit untuk dilakukan.
Kemudian, orang tua bisa menaruh perhatian lebih pada kemampuan anak atau hal-hal yang menurutnya menarik. Dengan memfasilitasi apa yang disukai dan bisa dilakukan anak dengan mudah, setidaknya orang tua bisa membantu anak mengembangkan bakat atau kemampuan yang memang diungguli oleh anak.
Baca juga: Sifat dan Kemampuan Seseorang Ditentukan Dominasi Otak? Ah, Belum Tentu
(Radian Nyi Sukmasari/Nurvita Indarini)











































