Penelitian pada 31.000 orang di 18 negara membuktikan 1 dari 20 orang pernah sedikitnya satu kali berhalusinasi selama hidupnya. Bukan cuma halusinasi, sebagian di antaranya juga mengalami delusi atau false belief, yakni meyakini hal-hal yang tidak nyata.
Menariknya, penelitian ini dilakukan pada orang-orang yang tidak punya riwayat gangguan mental maupun penyalahgunaan obat. Temuan ini membuktikan, halusinasi maupun delusi tidak selalu berhubungan dengan gangguan mental serius seperti schizophrenia.
Secara keseluruhan, 6 persen partisipan yang disurvei pernah mengalami halusinasi maupun delusi. Halusinasi lebih sering ditemukan yakni terjadi pada sebanyak 5 persen populasi, sedangkan delusi hanya dialami oleh 1 persen populasi.
"Perlu dicatat bahwa tidak selalu ada masalah jika terjadi hanya sesekali. Tapi jika seseorang mengalaminya secara rutin, kami sarankan untuk mencari pertolongan," kata sang peneliti, Dr. John McGrath dari Queensland Brain Institute di Australia, dikutip dari Livescience, Kamis (28/5/2015).
Baca juga: Halusinasi, Wanita Ini Bisa Lihat Wajah Manusia Berubah Jadi Naga
Pengalaman psikotik seperti halusinasi dan delusi lebih banyak dialami oleh perempuan yakni 6,6 persen, dibanding oleh laki-laki yang hanya 5 persen. Lajang dan pengangguran juga lebih sering mengalaminya, dibanding yang sudah menikah atau punya pekerjaan.
National Institutes of Health menyebut, dalam kasus tertentu pengalaman psikotik bisa dianggap normal. Misalnya saat seseorang yang dicintai meninggal, hingga beberapa waktu kemudian beberapa orang masih bisa mendengar 'bisikan-bisikan' dari orang yang meninggal.
Baca juga: Disengat Kalajengking di Pesawat, Pria Ini Berhalusinasi Akan Meninggal
(AN Uyung Pramudiarja/Nurvita Indarini)











































