Terkait MERS di Korsel, Kemenkes RI Sebut Belum Ada <I>Travel Warning</I>

Terkait MERS di Korsel, Kemenkes RI Sebut Belum Ada <I>Travel Warning</I>

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 03 Jun 2015 13:15 WIB
Terkait MERS di Korsel, Kemenkes RI Sebut Belum Ada Travel Warning
Jakarta - Hampir 700 orang menjalani isolasi terkait merebaknya MERS (Middle East Respiratory Syndrome) di Korea Selatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan belum ada travel warning untuk mengunjungi Negeri Gingseng tersebut.

"Belum waktunya untuk travel warning. Kasus di Korsel juga berasal dari Timur Tengah," kata Dr H.M. Subuh, MPPM, Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, saat dihubungi detikHealth, Rabu (3/6/2015).

Upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan, menurut Dr Subuh antara lain memperketat pintu masuk internasional baik bandara maupun pelabuhan. Setiap penumpang pesawat yang baru tiba dari Korea Selatan akan menjalani pemeriksaan suhu badan menggunakan thermal scanner.

Sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat juga akan dilakukan kembali, terkait pentingnya cuci tangan dan menggunakan masker saat bepergian ke negara yang terdampak MERS. Fasilitas kesehatan dan rumah sakit juga disiagakan untuk penanganan kasus.

Baca juga: Dampak MERS di Korsel: Kunjungan Wisata Turun, Penjualan Masker Meningkat

Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, SpP, menyampaikan 5 pesan bagi masyarakat yang hendak bepergian ke Korea Selatan. Pesan-pesan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Selalu rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS), karena sudah terbukti kegiatan ini menurunkan penularan MERS-CoV.
2) Karena MERS CoV lebih banyak terjadi pada mereka yang ada sakit kronik sebelumnya (paru, jantung, hipertensi, diabetes, dll), maka kalau memang ada penyakit maka sebelum berangkat ke Korea Selatan maka diperiksa dulu oleh dokter di tanah air, cek keadaannya kini dan bawa obatnya.
3) Selama di Korea Selatan maka batasi kontak dengan mereka yang ada gangguan pernapasan, seperti Influenza Like Illness, dan batasi kunjungan ke Klinik atau Rumah Sakit yang menangani MERS-CoV di sana.
4) Kalau selama di Korea Selatan (dan 14 hari sesudah kembali ke Indonesia) ada keluhan batuk pilek panas dan keluhan pernapasan lain, maka segera menghubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat kunjungan ke Korea Selatan.
5) Selalu ikuti perkembangan keadaan MERS-CoV di Korea Selatan dari waktu ke waktu, dan kemudian ikuti rekomendasi-rekomendasi yang nanti mungkin akan dikeluarkan.

"Dengan perkembangan seperti ini, maka nampaknya dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan Emergency Committe WHO on MERS CoV, yang terdiri dari 17 pakar di dunia," kata Prof Tjandra yang merupakan salah seorang anggota WHO Emergency Committe on MERS CoV.

Baca juga: MERS Menyerang, 2 Warga Korsel Jadi Korban Tewas Pertama di Asia Timur

(up/up)

Berita Terkait