Selain untuk menghilangkan rasa jenuh ketika berlari sendiri, musik juga dapat memberikan motivasi atau semangat tersendiri ketika berlari. Namun, apakah berlari sambil mendengarkan musik dianjurkan, atau malah membahayakan?
"Kalau di komunitas lari, ada beberapa pelari yang merasa kalau lomba harus jaga-jaga. Itu juga karena kondisi di Jakarta yang fasilitasnya belum memadai, di mana untuk jalan pun sangat susah. Apalagi kalau kita melakukan lari di jalanan kita harus aware dengan sekitar kita," ujar Reza Puspo, Founder komunitas lari Indorunner kepada detikHealth di sela-sela peluncuran peluncuran Sony Smart BTrainer, di Singapura, dan ditulis pada Jumat (12/6/2015).
Baca juga: Cantik dan Seksi, Pelatih Yoga Ini Ternyata Juga Seorang Dosen
Walaupun begitu, Reza mengatakan sah-sah saja apabila pelari ingin mendengarkan musik untuk menambah semangat. Namun, kondisi sekitar para pelari harus diperhatikan.
"Kiatnya kalau lari itu volume musik itu kalau bisa diperkecil, agar kita sadar ada motor dan mobil. Tapi kalau berlari saat naik gunung, atau di tempat sepi, Musik sekeras apapun juga tidak masalah, tergantung circumstance," jelasnya.
Gadget sebagai alat pemutar musik, menurut Reza tentu sangat membantu. Karena ketika mereka mendengarkan musik sambil berlari, fokus mereka bisa berpaling dari yang semula menghitung jarak dan waktu, bisa ke lagu, dan mereka bisa menikmati olahraganya.
Baca juga: Hebat! Nenek Ini Ikut Lomba Lari Maraton 42 Km di Usia 92 Tahun
"Tapi arahannya, hati-hati dengan surrounding. Tapi kalau untuk alatnya sendiri sebagai motivator malah membantu banget, terutama buat yang baru lari, itu kan tidak mudah mengajak mereka," kata Reza.
(rii/vit)











































