Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh (RSUZA) Azharuddin, mengatakan, operasi bayi kembar siam dempet kepala ini akan dilakukan oleh tim dokter dari seluruh Indonesia. Proses operasi rencananya akan dilakukan di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.
"Keputusan bayi ini kapan dioperasi itu akhir bulan ini, karena seluruh tim dokter yang menangani akan melakukan pemeriksaan lagi terhadap kondisi pasien," kata Azharuddin kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di RSUZA, Banda Aceh, Senin (15/6/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dibawa ke RSUP Dr Sardjito, bayi kembar siam, Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah akan dijemput oleh tim dokter RSPAD Gatot Soebroto menggunakan pesawat khusus. Di sana, mereka akan diperiksa oleh sejumlah tim dokter.
Selama dirawat di RSUZA, berat badan bayi yang lahir pada 2 Mei 2015 ini naik dari 4,4 Kg menjadi 5,5 Kg. Keduanya juga aktif bergerak dan kondisinya saat ini sudah baik.
Sementara itu, dokter spesialis bedah saraf RSUZA, dr Iskandar, mengatakan, operasi pemisahan bayi kembar ini sangat beresiko tinggi. Di Indonesia, baru satu anak yang berhasil dipisahkan sekitar 20 tahun lalu.
"Ini kasus langka, setelah 20 tahun lalu berhasil, baru ini ada lagi dempet kepala di Indonesia. Untuk tingkat keberhasilannya kita belum bisa pastikan," kata dr Iskandar.
Baca juga: Dokter RSUZA Tangani Bayi Kembar Dempet Kepala Asal Aceh Tenggara
Di Indonesia baru satu bayi kembar dempet kepala berhasil dipisahkan pada tahun 1987 setelah dioperasi selama 13 jam. Proses pemisahan yang dipimpin Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo dengan total 96 dokter, berlangsung di RS Cipto Mangunkusomo, Jakarta.
Saat itu, bayi bernama Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani masih berusia sekitar 2 bulan. Operasi pemisahan bayi ini berhasil dilakukan karena keduanya selamat. "Dulu 96 orang dokter yang ikut operasi. Mungkin untuk bayi ini bisa lebih banyak," ungkap dr Iskandar.
Selama ini anak kedua pasangan Syah Bandi Putra dan Siti Hadijah, asal Desa Lawe Kihing, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, Aceh ini di dalam inkubator ruang NICU RSUZA.
"Kita optimis dengan operasi ini karena dokter yang berhasil mengoperasi pemisahan Yuliana dan Yuliani juga ikut dalam pemisahan bayi dempet kepala ini," jelas dr Iskandar. (up/up)











































