Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa orang dewasa yang tinggal di dekat ruang hijau seperti taman atau hutan cenderung memiliki kesehatan mental yang baik. Akan tetapi penelitian tentang pengaruh tempat tinggal terhadap kesehatan mental ini tidak banyak dilakukan pada anak-anak.
Untuk itu tim peneliti yang berasal dari Centre for Research and Environmental Epidemiology, Barcelona mencoba melakukan pengamatan terhadap kemampuan kognitif anak, seperti kemampuan untuk memperhatikan sesuatu (attentiveness) dan daya ingat. Untuk keperluan studi ini, mereka melibatkan 2.500 anak usia sekolah (7-10 tahun).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perkembangan Otak Anak Bisa Terganggu Gara-gara Paparan Polusi Udara
Hasilnya menarik, anak-anak yang tinggal dan bersekolah dekat dengan taman, perkebunan atau hutan terbukti mengalami perkembangan mental yang baik ketimbang anak yang tinggal jauh dari ruang hijau. Bahkan kesehatan mental mereka 12 bulan lebih 'maju' ketimbang anak-anak yang tidak tinggal dekat dengan ruang hijau.
Hal ini juga berlaku untuk anak-anak yang tinggal di sekitar perairan seperti danau, waduk, atau bahkan lautan, terlepas dari status sosial mereka masing-masing.
"Kami menduga kemampuan berpikir atau kognitif mereka meningkat sebesar 20-65 persen hanya karena rendahnya polusi udara di tempat tinggal mereka," simpul salah satu peneliti, Mark Nieuwenhuijsen seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (22/6/2015).
Dugaan lain, lanjutnya, dengan tinggal dekat dengan ruang hijau, anak jadi lebih banyak terpapar beragam mikroba, serta mendorong mereka untuk aktif melakukan kegiatan fisik selain berolahraga.
"Sebagian populasi dunia tinggal di kota besar saat ini, padahal anak-anak yang terpapar polutan di kota besar cenderung mengalami penurunan kemampuan kognitif. Akses terhadap ruang hijau seperti taman dan adanya hutan kecil di tengah kota diharapkan dapat membantu," timpal ketua tim peneliti, Dr Payam Dadvand.
Di sisi lain, Dr Ross Cameron, dosen ekologi dari University of Sheffield mengemukakan bahwa gangguan mental lebih banyak ditemukan di daerah urban atau perkotaan. Dikhawatirkan karena serumah dengan orang tua yang mudah stres atau cenderung depresi akibat tinggal di kota besar, anak-anak juga akan terganggu perkembangan mentalnya.
Baca juga: Sayang Anak! Setop Merokok Agar si Kecil Tak Kena Pneumonia (lll/up)











































