.webp)
Prof DR drg Melanie S.Djamil, MBiomed dari Fakultas Gigi Universitas Trisakti mengatakan beberapa menu sahur seperti telur dan daging merupakan sumber protein yang sangat dibutuhkan sebagai sumber energi saat puasa. Namun mengonsumsi kedua makanan tersebut terlalu banyak juga ternyata memiliki efek negatif.
"Telur sebetulnya baik untuk tubuh karena mengandung protein namun jika dikonsumsi berlebihan, akan menghasilkan gas yang cukup tinggi begitupun dengan ubi," ungkap Prof Melanie kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis Selasa (23/6/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gas yang terlalu banyak dalam lambung akan membuat napas menjadi tidak sedap. Selain itu, perut juga akan terasa kembung dan tidak nyaman. Di sisi lain, daging juga mengandung banyak protein yang bisa berubah menjadi asam amino.
Ketika puasa, produksi air liur akan berkurang karena kurangnya asupan cairan. Akibatnya, jumlah oksigen di dalam mulut pun akan berkurang, dan bakteri yang ada di mulut memecah asam amino, dan memnyebabkan mulut berbau tidak sedap.
"Cobalah untuk konsumsi makanan berserat, yang tidak meninggalkan aroma dan bau yang lama dan yang tidak menghasilkan gas," tambah Prof Melanie lagi.
Buah dan sayuran mengandung serat yang dapat mencegah bau mulut. Tapi tak semua buah dan sayuran baik, beberapa di antaranya memiliki kandungan gas yang tinggi sehingga juga tidak direkomendasikan untuk disantap ketika sahur.
Buah durian, sayur nangka, petai dan jengkol merupakan beberapa makanan yang sebaiknya dihindari agar terbebas bau mulut. "Untuk buah, sebaiknya hindari konsumsi nangka dan duren karena bisa memicu gas pada lambung. Pete dan jengkol juga sebaiknya dihindari," ungkapnya.
"Buah yang sangat baik dikonsumsi ketika bulan ramadhan adalah buah yang mengandung banyak air seperti semangka lalu jangan lupa konsumsi kurma karena mengandung gula baik yang sangat bagus untuk mengembalikan energi," pungkasnya.
Baca juga: Langsung Tidur Usai Sahur dapat Ganggu Kebersihan Gigi dan Mulut (mrs/up)
