"Rasa manis dari makanan dari gula memang akan segara meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, namun akan turun lagi dengan cepat dibanding dengan rasa manis dari makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti kurma ataupun kolak," tutur Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, SpGK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UI (FKUI).
Kepada detikHealth, Rabu (24/6/2015), dokter yang akrab disapa dr Tati ini menuturkan bahwa sebenarnya konsumsi minuman bergula tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan maka efeknya juga akan berdampak pada kegemukan dan penyakit lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sependapat dengan dr Tati, Dr dr Murdani Abdullah, SpPD-KGEH dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI menuturkan dampak dari konsumsi minuman manis ini tak hanya berisiko jika dilakukan pada saat berbuka, tapi juga saat sahur. Mengapa demikian?
"Pada saat sahur kita butuh makanan yang berimbang dan bernutrisi yang dibutuhkan seperti karbohidrat, protein, lemak, dan lan-lain. Tentu konsumsi makanan yang manis berlebihan pada sahur bisa menyebabkan perubahan kadar gula dalam darah yang bisa memicu banyak buang air kecil dan berpengaruh terhadap kecukupan cairan tubuh," ujarnya.
Di saat puasa seseorang tidak mengonsumsi cairan selama sehari penuh, sehingga mengonsumsi minuman manis secara berlebihan akan membuat tubuh cenderung kekurangan cairan.
"Kalau untuk yang normal, konsumsi manis-manisan di awal berbuka bagus, sesuai dengan sunnah, tetapi untuk menu utama tetap makanan yang berimbang. Konsumsi minuman manis tersebut tidak boleh berlebihan. Minum saat berbuka yang wajar atau ala kadarnya, jangan karena tidak minum seharian lalu berbuka sampai 4 hingga 5 gelas minuman manis. Begitupun dengan sahur, misal satu gelas teh manis saja oke," pesan dr Murdani.
Baca juga: Bikin Dehidrasi, Kurangi Asupan Ini Saat Puasa
https://health.detik.com/read/2015/06/17/120123/2944691/775/bikin-dehidrasi-kurangi-asupan-ini-saat-puasa (ajg/vit)











































