Belum Tentu Sehat, Pikir-pikir Sebelum Siapkan Es untuk Berbuka

Puasa Tanpa Haus

Belum Tentu Sehat, Pikir-pikir Sebelum Siapkan Es untuk Berbuka

Nita Sari - detikHealth
Rabu, 24 Jun 2015 15:32 WIB
Belum Tentu Sehat, Pikir-pikir Sebelum Siapkan Es untuk Berbuka
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Setelah hampir 12 jam berpuasa, banyak orang yang memilih berbuka dengan minuman segar atau sesuatu yang dianggap bisa langsung meredakan dahaga seperti air es. Padahal konon minum es saat berbuka dapat mengancam kesehatan tubuh.

Hal ini dikemukakan ahli gizi Rita Ramayulis, DCN, MKes. "Dihindari makanan atau minuman yang terlalu dingin saat berbuka. Karena asam lambung akan tinggi sehingga timbul rasa perih di perut atau bahkan mag," katanya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Ia juga menganjurkan agar menghindari berbuka dengan makanan atau minuman yang terlalu manis maupun yang mengandung gas seperti nangka, kol, lobak dan sawi. Kalaupun ingin menyantap es buah, usahakan agar gulanya dikurangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gunakan gula cair saja atau susu kental manis, jangan dua-duanya. Kalau mau bikin kolak gula arennya sedikit aja karena indeks glikemiknya tinggi. Santannya juga jangan terlalu kental. Apalagi kolak kan ada pisang atau ubi sebagai sumber karbohidrat," papar Rita.

Dalam kesempatan terpisah dr T Bahdar Johan, SpPD dari RS Premiere Bintaro juga menekankan bahwa minum es saat berbuka dapat menciutkan pembuluh darah, yang mengakibatkan terganggunya gerak peristaltik di perut. "Itu sebabnya ada orang yang habis minum es perutnya langsung terasa tidak enak, karena pembuluh darahnya menciut," tandasnya.

Lagipula menurutnya, minum es juga menimbulkan efek kenyang, padahal saat berbuka adalah waktu yang tepat untuk memberi nutrisi pada tubuh. Jadi sebaiknya jangan dibuat kenyang duluan hanya dengan minum es.

Baca juga: Diare dan Sakit Perut, Gangguan Utama di Minggu Pertama Puasa

Kendati begitu, Dr dr Murdani Abdullah, SpPD-KGEH dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan konsumsi air es saat berbuka tidaklah berpengaruh terhadap kontraksi lambung.

"Tubuh kita beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Air yang dingin yang masuk bisa disesuaikan, cairan akan disesuaikan oleh tubuh mulai dari mulut, kerongkongan, dan seterusnya. Tubuh akan mengakomodasi dan mengembalikan suhu tersebut ke suhu tubuh," terangnya kepada detikHealth dan ditulis Rabu (24/6/2015).

dr Murdani mengingatkan, yang membuat air es berbahaya bagi tubuh bukanlah pada temperaturnya, melainkan kebersihan es yang belum tentu terjamin. "Untuk itu minum air hangat lebih baik karena lebih bersih, kumannya mati," pungkasnya.
 
Baca juga: Agar Tak Mudah Haus Saat Puasa, Ini Pola Minum yang Disarankan Dokter

(lll/vit)
Puasa Tanpa Haus
10 Konten
Rasa haus menjadi tantangan sendiri bagi orang yang sedang menjalani puasa. Namun, banyak cara yang dapat dilakukan agar bebas dari rasa haus saat puasa.

Berita Terkait