Awas! Keracunan Ikan Jenis Ini Ternyata Sering Terjadi

Awas! Keracunan Ikan Jenis Ini Ternyata Sering Terjadi

Nita Sari - detikHealth
Jumat, 03 Jul 2015 19:05 WIB
Awas! Keracunan Ikan Jenis Ini Ternyata Sering Terjadi
Florida -

Keracunan dari toksin yang dibawa oleh ikan barracuda dan ikan lainnya telah diremehkan secara serius di Florida selama ini. Padahal masalah ini umum dialami oleh masyarakat nelayan di seluruh dunia.

Di Florida, keracunan dari ciguatera sangat tinggi pada orang Latin dikarenakan kesukaan mereka mengonsumsi ikan barracuda. "Ciguatera dihasilkan oleh alga yang tumbuh di air hangat dan ada risiko racun ini menyebar ke laut yang perairannya hangat. Ikan yang ditangkap di perairan utara yang lebih dingin cenderung tidak memiliki racun. Namun tidak berarti tidak memiliki risiko karena ikan bisa bermigrasi," ucap dr Elizabeth G. Radke, epidemiologi di University of Florida, seperti dikutip dari NY Times pada Jumat (3/7/2015).

Racun tersebut dibawa oleh ikan karang yang memakan alga. Kemudian racunnya akan terkonsentrasi pada ikan karnivora yang memakannya. Tingkat tertinggi ditemukan pada ikan barracuda dan juga pada ikan grouper, amberjack, hogfish, snapper, mackerel, dan mahi-mahi. Racun pada ikan tersebut tidak akan hilang meskipun ikan telah dimasak ataupun dibekukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyarankan untuk tidak makan barracuda sama sekali. Penting untuk menyadari risikonya. Jika Anda sakit, segera ke dokter, katakan Anda memakan ikan. Jika masih ada ikan tersisa, bekukan supaya bisa diuji," ucap dr Elizabeth.

Baca juga: Dimakan Mentah, Ikan Bisa Tularkan Parasit Penyebab Kanker Hati

Muntah parah setelah tiga jam konsumsi ikan adalah gejala yang paling umum, tetapi beberapa orang merasakan sakit dan geli di mulut, tangan, dan kaki, dan kadang-kadang kaki terasa lemas. Kebanyakan kasus dapat disembuhkan, tetapi beberapa orang merasakan gejala neurologis. Tidak ada pengobatan khusus, namun mannitol yakni jenis gula dengan banyak manfaat medis bisa membantu.

Penemuan tersebut berdasarkan penelitian Elizabeth yang mengombinasikan analisis dari laporan keracunan dan survei email pada lebih dari 5.000 nelayan. Keracunan ciguatera diharapkan dilaporkan kepada dokter Florida yang mendiagnosisnya. Pemerintah memperkirakan dari 500 ribu warga terdapat satu kasus setiap tahunnya.

Survei yang dilakukan Elizabeth di St. Thomas menemukan bahwa 25 persen warga tersebut pernah mengalami keracunan dan setengah darinya memiliki gejala yang berlangsung selama tiga bulan.

Menurut Elizabeth, keracunan ciguatera terjadi paling banyak pada orang yang mengambil ikan di dekat Miami, Florida Keys, dan Bahamas, tetapi jarang di Florida bagian utara. Keracunan tiga kali lebih umum pada orang Latin dibandingkan etnis lain. Penyakit yang biasa disebut 'fish poisoning' atau keracunan ikan biasanya ditemukan di perairan hangat seperti Caribbean, South Pacific, dan Samudra Hindia.

Baca juga: Charles, si Pencipta Ikan Besi untuk Berantas Anemia di Daerah Miskin

(ajg/vta)

Berita Terkait