Studi Sebut Dua Cara Ini Efektif Kurangi Risiko Penularan TB Pada Anak

Studi Sebut Dua Cara Ini Efektif Kurangi Risiko Penularan TB Pada Anak

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 09 Jul 2015 09:42 WIB
Studi Sebut Dua Cara Ini Efektif Kurangi Risiko Penularan TB Pada Anak
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Penularan penyakit tuberkulosis (Tb) pada anak yang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa tentunya menjadi masalah tersendiri jika ada pengidap TB aktif di rumah. Untuk itu, studi terbaru dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia berupaya menemukan solusinya.

Dalam sidang promosi doktoralnya, Dr Al Asyary Upe mengatakan bahwa kasus TB paru anak merupakan masalah kesehatan global yang terabaikan. Dari seluruh kasus TB paru di Indonesia, sekitar 7,32 persennya merupakan kasus TB anak.

Dalam disertasinya yang berjudul "Tuberkulosis Paru Anak (0-14 Tahun) Akibat Kontak Serumah Penderita Tuberkulosis Paru Dewasa di Daerah Istimewa Yogyakarta", Al Asyary mencari faktor risiko sekaligus pencegahan penularan TB dari orang dewasa ke anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab ternyata tidak semua anak yang di rumahnya terdapat pengidap TB aktif akhirnya menderita atau tertular TB juga. Penelitian ini dilakukan untuk mencari faktor apa saja yang memengaruhi hal tersebut," tutur Al Asyary kepada detikHealth, ditemui usai sidang promosi doktoralnya di FKM UI, Kampus UI, Depok, Kamis (9/7/2015).

Penelitian dilakukan dengan melihat data rekam medis di 9 rumah sakit rujukan TB dan Puskesmas di Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama 6 bulan dan mencakup 5 kabupaten serta 1 kota.

Hasilnya menunjukkan bahwa paparan sinar matahari di rumah serta intensitas kontak dari pasien TB dewasa ke anak menjadi faktor paling berpengaruh dalam penularan ke anak. Dijelaskan Asyary bahwa dengan memperbaiki dua faktor tersebut, potensi penularan TB bisa berkurang hingga berkali-kali lipat.

"Hasil penelitian kami menemukan bahwa rumah dengan paparan sinar matahari yang baik mampu mengurangi risiko penularan TB hingga 5 kali lipat. Sementara intensitas kontak yang jarang antara penderita TB aktif kepada anak dapat mengurangi risiko penularan hingga 10 kali lipat," paparnya.

Menariknya, penelitian ini juga mengungkap bahwa status ekonomi dan kedapatan hunian (rumah) ternyata tidak memiliki pengaruh signifikan dalam penularan TB pada anak. Justru kepadatan lingkungan sekitarlah yang memegang pengaruh.

Untuk itu, Asyary menyarankan agar penderita TB aktif lebih memerhatikan kondisi rumah. Rumah dengan ventilasi yang baik dan paparan sinar matahari yang cukup dapat dilakukan untuk mencegah anak tertular TB.

"Sementara itu kontak langsung juga sebaiknya dihindari, minimal dua bulan pertama ketika menjalani pengobatan. Jika sebelumnya tidur seranjang atau sekamar sebaiknya pisah dulu. Ataupun kalau terpaksa ya pakai masker, tapi setelah dua bulan menjalani pengobatan," pungkasnya. (mrs/up)

Berita Terkait