Studi: Kemampuan Anak Mengenal Suara Bisa Deteksi Dini Risiko Sulit Membaca

Studi: Kemampuan Anak Mengenal Suara Bisa Deteksi Dini Risiko Sulit Membaca

Kirana Aisyah - detikHealth
Rabu, 15 Jul 2015 16:15 WIB
Studi: Kemampuan Anak Mengenal Suara Bisa Deteksi Dini Risiko Sulit Membaca
Foto: Thinkstock
Northwestern - Terhambatnya perkembangan anak, termasuk sulit membaca bisa ditangani lebih cepat jika terdeteksi dini. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk melakukan deteksi dini kesulitan membaca yang dialami anak?
 
Nah, kini studi baru menemukan kemungkinan deteksi dini pada anak yang memiliki kecenderungan sulit membaca. Sehingga anak tersebut nantinya bisa mendapat penanganan dini untuk membantunya dalam belajar. Para ilmuwan dari Northwestern Auditory Neuroscience Laboratory sedang mempelajari lebih lanjut studi ini agar dapat mengetahui sedini mungkin seperti apa anak-anak yang memiliki risiko kesulitan belajar nantinya.

Seberapa baik otak anak dalam mengenali suara tertentu di tengah kebisingan merupakan salah satu indikator dalam mengidentifikasi siapa yang kemungkinan memiliki masalah membaca.

Baca juga: Agar Anak Hobi Membaca, Lakukan 5 Hal Ini Sejak Dini

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda tahu anak Anda yang berusia tiga tahun memiliki risiko kesulitan membaca, Anda bisa secara intens memperkenalkan mereka dengan berbagai jenis suara, supaya Anda tidak kehilangan usia emas perkembangan anak Anda," ujar Nina Kraus, Direktur Northwestern Auditory Neuroscience Laboratory, dikutip dari CBS News pada Rabu (15/7/2015).

Menghubungkan suara dengan makna adalah kunci dasar membaca. Pengolahan pendengaran adalah bagian dari pra-perkembangan membaca. Jika otak anak lebih lambat untuk membedakan 'D' dam 'B', maka kemampuan mengenali kata-kata dan menyatukan kalimatnya bisa terpengaruh.

Dengan menggunakan EEG, peneliti mencoba mengukur respons otak terhadap suara. Caranya, peneliti melampirkan elektroda ke kulit kepala anak-anak dan merekam pola aktivitas listrik yang ada di sel saraf.

Nina menyatakan bahwa tes ini berguna untuk mengetahui seberapa baik perkembangan keterampilan bahasa anak dan kemudian, peneliti membandingkannya dengan perkembangan membaca anak-anak tersebut setahun ke depan.

Baca juga: Lebih Efektif Mana, Membiasakan Anak Membaca Lewat Buku atau E-book?

(rdn/rdn)

Berita Terkait