Ilmuwan Sebut Ada 4 Tipe Mabuk Minuman Keras

Ilmuwan Sebut Ada 4 Tipe Mabuk Minuman Keras

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 19 Jul 2015 09:38 WIB
Ilmuwan Sebut Ada 4 Tipe Mabuk Minuman Keras
Foto: Thinkstock
Jakarta - Beberapa orang tidak kelihatan sedang mabuk meski berlebihan mengonsumsi alkohol. Ilmuwan baru-baru ini mengelompokkan orang-orang seperti ini ke dalam tipe mabuk Mr Ernest Hemingway.

Para ilmuwan dari University of Missouri baru saja merilis penelitian terbarunya di jurnal Addiction Research & Theory. Salah satu temuannya adalah bahwa perilaku orang mabuk bisa dikelompokkan menjadi 4 tipe, yakni tipe Hemingway, Mary Poppins, Nutty Professor, dan Mr Hyde.

Tipe Hemingway merupakan tipe yang paling banyak ditemukan, yakni 42 persen. Seperti dicontokan di awal, tipe ini paling sedikit mengalami penurunan fungsi intelektual dan organisasional saat berada di bawah pengaruh alkohol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peminum yang cenderung tidak mengalami perubahan karakter secara drastis atau mengalami bahaya," sebut para peneliti, mendeskripsikan tipe Hemingway, seperti dikutip dari Foxnews, Minggu (19/7/2015).

Baca juga: Studi: Warna Mata Bisa Tunjukkan Risiko Alkoholisme

Sebanyak 23 persen peminum alkohol mengalami mabuk tipe Mr Hyde, dan 50 persen di antaranya adalah perempuan. Tipe ini mengalami sedikit kehilangan tanggung jawab, intelektual, dan menjadi lebih galak saat sedang dipengaruhi alkohol.

Tipe Nutty Professor ditemukan pada 20 persen peminum alkohol, ditandai dengan sikap lepas dan mudah berteman saat mabuk. Dalam kondisi normal, sebaliknya mereka sangat introvert atau tertutup.

Menurut penelitian ini, hanya ada 15 persen peminum alkohol yang dikategorikan tipe Mary Poppins. Tipe ini paling menyenangkan, sebab tidak bakal membuat kerusuhan saat kebanyakan minum alkohol. Minum, bagi kelompok dengan tipe ini benar-benar untuk mencari kesenangan.

Lalu, untuk apa para ilmuwan meneliti dan mengidentifikasi tipe-tipe mabuk? Menurut para ilmuwan, temuan ini berguna untuk menentukan terapi yang tepat dalam program intervensi manakala dibutuhkan.

Baca juga: Duh, Ibu Hamil di 3 Negara Ini Masih Sering Minum-minum Alkohol (up/up)

Berita Terkait