Banyak Keluhan Soal Nyamuk, Data Kasus DBD di Dinkes DKI Malah Turun

Serbuan Nyamuk di Jakarta

Banyak Keluhan Soal Nyamuk, Data Kasus DBD di Dinkes DKI Malah Turun

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 23 Jul 2015 12:00 WIB
Banyak Keluhan Soal Nyamuk, Data Kasus DBD di Dinkes DKI Malah Turun
Foto: Thinkstock
Jakarta - Meningkatnya populasi nyamuk seperti dikeluhkan sebagian warga Jakarta dikhawatirkan berdampak pada penularan penyakit seperti DBD (Demam Berdarah Dengue). Namun data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta justru menunjukkan adanya penurunan.

"Tingkat penderita DBD di DKI turun separuh jika dibandingkan tahun kemarin. Yang sekarang itu totalnya sekitar 3.400-an kasus sampai awal bulan Juli 2015," kata dr Kusmedi, Kepala Dinkes DKI saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada Kamis (23/7/2015).

Baca juga: Awas! Banyak Nyamuk Tak Cuma Berisiko Tularkan DBD Tapi Juga Chikungunya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci, dr Kusmedi menyampaikan perbandingan tren DBD antara tahun 2014 dan 2015 pada periode yang sama sebagai berikut:

Data penderita DBD di DKI Jakarta tahun 2014

Januari: 845 kasus
Februari: 1.167 kasus
Maret: 1.476 kasus
April: 1.417 kasus
Mei: 1.059 kasus
Juni: 617 kasus

Data penderita DBD di DKI Jakarta tahun 2015

Januari: 443 kasus
Februari: 528 kasus
Maret: 755 kasus
April: 1.006 kasus
Mei: 666 kasus
Juni (hingga 11 Juni): 315 kasus

Baca juga: Ini Kata Peneliti Soal Banyaknya Keluhan Seputar Nyamuk di Jakarta

Meski jumlah kasus cenderung turun, dr Kusmedi tetap mewaspadai angka kematian yang ternyata tidak banyak berubah. Kecenderungan saat ini, pasien yang terinfeksi DBD bisa langsung mengalami shock. Ini terkait dengan riwayat infeksi sebelumnya.

"Jika pernah menderita DBD dan kena DBD lagi kurang dari jangka waktu 5 tahun, maka bisa terkena DSS (Dengue Shock Syndrome) yang bisa menyebabkan penderitanya tidak sadarkan diri," papar dr Kusmedi.

(up/ajg)

Berita Terkait