"Tingkat penderita DBD di DKI turun separuh jika dibandingkan tahun kemarin. Yang sekarang itu totalnya sekitar 3.400-an kasus sampai awal bulan Juli 2015," kata dr Kusmedi, Kepala Dinkes DKI saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada Kamis (23/7/2015).
Baca juga: Awas! Banyak Nyamuk Tak Cuma Berisiko Tularkan DBD Tapi Juga Chikungunya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data penderita DBD di DKI Jakarta tahun 2014
Januari: 845 kasus
Februari: 1.167 kasus
Maret: 1.476 kasus
April: 1.417 kasus
Mei: 1.059 kasus
Juni: 617 kasus
Data penderita DBD di DKI Jakarta tahun 2015
Januari: 443 kasus
Februari: 528 kasus
Maret: 755 kasus
April: 1.006 kasus
Mei: 666 kasus
Juni (hingga 11 Juni): 315 kasus
Baca juga: Ini Kata Peneliti Soal Banyaknya Keluhan Seputar Nyamuk di Jakarta
Meski jumlah kasus cenderung turun, dr Kusmedi tetap mewaspadai angka kematian yang ternyata tidak banyak berubah. Kecenderungan saat ini, pasien yang terinfeksi DBD bisa langsung mengalami shock. Ini terkait dengan riwayat infeksi sebelumnya.
"Jika pernah menderita DBD dan kena DBD lagi kurang dari jangka waktu 5 tahun, maka bisa terkena DSS (Dengue Shock Syndrome) yang bisa menyebabkan penderitanya tidak sadarkan diri," papar dr Kusmedi.
(up/ajg)











































