Perusahaan pembuat boneka seks berbasis di Los Angeles, Sinthetics merancang boneka seks yang benar-benar mirip dengan sosok pria pada umumnya. Bahkan, boneka seks ini dibuat lebih felksibel untuk mempermudah gerakan yang dilakukan.
"Tulang belakang boneka ini lebih fleksibel sehingga memungkinkan boneka digerakkan dengan ruang yang lebih luas. Poros pada bagian pinggulnya juga bisa digerakkan ke kiri-kanan serta maju dan mundur," tulis pihak produsen, seperti dikutip dari situs pembuat boneka seks ini pada Jumat (24/7/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Cuma di Ranjang, Boneka Seks Ini Juga Bisa Jadi Dispenser Saat Pesta
Prosedur pembelian boneka ini dimulai dengan memesan boneka yang diinginkan seperti apa. Satu boneka dibanderol dengan harga Rp 78 juta hingga lebih dari Rp 200 juta. Untuk tambahan rambut tubuh dikenai biaya Rp 940 ribu sedangkan tambahan tato menelan biaya Rp 1,9 juta.
Terkait pembelian sex toys, termasuk di dalamnya boneka seks, pengamat kesehatan seksual dr Andri Wanananda MS menuturkan sebaiknya beli sex toys yang sudah memiliki izin FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat. Di Indonesia, izin jual juga harus ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI.
Ketika memilih sex toys, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS dari Universitas Udayana mengatakan yang perlu disesuaikan hanyalah tingkat kenyamanan. Bila orang yang bersangkutan nyaman dengan bentuk maupun ukuran sex toys yang akan ia beli, maka sex toys itulah yang cocok untuknya.
Hanya saja, dokter menyarankan agar sex toys digunakan dalam batas wajar saja, artinya hanya sebagai variasi. Bila sex toys digunakan secara berlebihan, atau fantasi seksual yang dimiliki individu ketika memakai sex toys menjadi obsesi tersendiri, maka tidak menutup kemungkinan ini bisa mengganggu kehidupan seksual yang bersangkutan.
Baca juga: Sex Toys dan Penyakit Seksual, Adakah Kaitannya?
(rdn/up)











































