Disebut atrial fibrillation (AF), jantung pada kondisi ini berdetak dengan cepat tak beraturan meningkatkan risiko penyumbatan akibat aliran darah yang bermasalah. Sekitar 33 juta orang di dunia dilaporkan terpengaruh AF seperti dilaporkan studi di jurnal American College of Cardiology.
Direktur Center for Heart Rhythm Disorders, Royal Adelaide Hospital, Prash Sanders mengatakan obesitas adalah faktor risiko dari AF. Ia yang terlibat dalam studi mengatakan semakin hari makin banyak orang yang terkena.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Studi Ungkap Kegemukan Tingkatkan Risiko Detak Jantung Tak Teratur
Dalam studi, Sanders melaporkan gejala AF dapat dikurangi dengan meningkatkan latihan kardio. Selain jantung jadi lebih sehat penurunan bobot tubuh dikatakan juga mungkin turut berkontribusi meredakan AF.
dr Michael Lloyd, kardiolog dari Emory University Hospital menjelaskan ukuran latihan kardio adalah berapa banyak oksigen bisa disalurkan paru-paru dan jantung ke otot.
Disarankan seseorang yang ingin latihan kardio agar berkonsultasi dulu ke dokter agar manfaat dari latihan optimal dan minim risiko cedera.
"Orang dengan berat berlebih harus periksa dulu dengan dokter sebelum mereka memulai program latihan apapun," pungkas dr Lloyd.
Baca juga: 6 Latihan Kardio yang Tak Harus Dilakukan di Gym
(fds/up)











































