Diungkapkan psikolog Denise Greenway, hanya mengomentari tubuh anak yang kurus atau gemuk bisa menimbulkan masalah bagi persepsi anak terhadap tubuhnya. Sebab, sebutan atau komentar seperti itu bisa dikatakan sebagai bentuk pelabelan bagi anak.
"Bagi anak perempuan, problem lainnya adalah ketika gadis-gadis memiliki tubuh yang kurus, akan timbul pemikiran ia mengalami anoreksia meski kenyataanya belum tentu seperti itu," kata Greenway seperti dikutip dari Essential Kids pada Senin (27/7/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Alami Tanda-Tanda Ini, Bisa Jadi Anak sedang Depresi
Sementara itu, psikolog klinis Julie Malone mengatakan alih-alih memberi komentar negatif soal gemuk-kurusnya anak atau remaja, lebih baik tanamkan bahwa bentuk tubuh seseorang memang beragam. Apalagi, komentar negatif tentang tubuh anak bisa menimbulkan tekanan bagi mereka.
"Lagipula memuji anak tidak melulu harus terkait fisiknya. Puji aspek lain yang menjadi kelebihan anak misal kepintarannya. Jika memang Anda ingin anak memiliki tubuh yang lebih sehat, tanamkan terlebih dulu padanya bahwa dia harus mencintai tubuhnya yang sudah diberikan oleh Tuhan," kata Malone memberi saran.
Nah, setelah anak atau para remaja mulai bisa mencintai tubuhnya, perlahan orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan hal-hal yang lebih menyehatkan bagi tubuhnya. Jadi, menurut Malone jika ingin mengubah kondisi fisik anak, bukan dengan cara membuat anak benci dengan tubuhnya.
"Buat ia mencintai tubuhnya kemudian ajak ia melakukan perubahan yang bisa bermanfaat bagi tubuhnya. Sudah jelas jika caranya seperti itu, perubahan yang dilakukan anak semata karena ia menghargai, mencintai, dan menyayangi tubuhnya," pungkas Malone.
Baca juga: 8 Perilaku yang Menandakan Anak Sedang Di-bully
(rdn/vit)











































