Sebutan Gendut atau Kurus Bisa Berdampak Negatif pada Psikis Anak Perempuan

Sebutan Gendut atau Kurus Bisa Berdampak Negatif pada Psikis Anak Perempuan

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Senin, 27 Jul 2015 18:26 WIB
Sebutan Gendut atau Kurus Bisa Berdampak Negatif pada Psikis Anak Perempuan
Foto: Thinkstock/Rudyanto Wijaya
Jakarta - Penampilan boneka, barbie, bahkan karakter putri dalam kartun Disney bisa saja membuat anak tidak puas akan penampilan tubuhnya. Meskipun, menyebut anak dengan gemuk atau kurus juga memiliki dampak buruk pada ketidakpuasan anak terhadap tubuhnya.

Diungkapkan psikolog Denise Greenway, hanya mengomentari tubuh anak yang kurus atau gemuk bisa menimbulkan masalah bagi persepsi anak terhadap tubuhnya. Sebab, sebutan atau komentar seperti itu bisa dikatakan sebagai bentuk pelabelan bagi anak.

"Bagi anak perempuan, problem lainnya adalah ketika gadis-gadis memiliki tubuh yang kurus, akan timbul pemikiran ia mengalami anoreksia meski kenyataanya belum tentu seperti itu," kata Greenway seperti dikutip dari Essential Kids pada Senin (27/7/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Greenway menambahkan, ketika anak atau remaja mendapat label tertentu, maka ia berusaha mencari bagaimana bentuk tampilan tubuh yang sempurna. Selain menimbulkan rasa frustasi, bukan tak mungkin mereka melakukan berbagai cara yang cukup berbahaya, misalnya diet ekstrem untuk mencapai 'kesempurnaan' di mata orang lain.

Baca juga: Alami Tanda-Tanda Ini, Bisa Jadi Anak sedang Depresi

Sementara itu, psikolog klinis Julie Malone mengatakan alih-alih memberi komentar negatif soal gemuk-kurusnya anak atau remaja, lebih baik tanamkan bahwa bentuk tubuh seseorang memang beragam. Apalagi, komentar negatif tentang tubuh anak bisa menimbulkan tekanan bagi mereka.

"Lagipula memuji anak tidak melulu harus terkait fisiknya. Puji aspek lain yang menjadi kelebihan anak misal kepintarannya. Jika memang Anda ingin anak memiliki tubuh yang lebih sehat, tanamkan terlebih dulu padanya bahwa dia harus mencintai tubuhnya yang sudah diberikan oleh Tuhan," kata Malone memberi saran.

Nah, setelah anak atau para remaja mulai bisa mencintai tubuhnya, perlahan orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan hal-hal yang lebih menyehatkan bagi tubuhnya. Jadi, menurut Malone jika ingin mengubah kondisi fisik anak, bukan dengan cara membuat anak benci dengan tubuhnya.

"Buat ia mencintai tubuhnya kemudian ajak ia melakukan perubahan yang bisa bermanfaat bagi tubuhnya. Sudah jelas jika caranya seperti itu, perubahan yang dilakukan anak semata karena ia menghargai, mencintai, dan menyayangi tubuhnya," pungkas Malone.

Baca juga: 8 Perilaku yang Menandakan Anak Sedang Di-bully

(rdn/vit)

Berita Terkait