Studi Sebut Terapi Testosteron Belum Tentu Ampuh Atasi Masalah Ejakulasi

Studi Sebut Terapi Testosteron Belum Tentu Ampuh Atasi Masalah Ejakulasi

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 28 Jul 2015 18:37 WIB
Studi Sebut Terapi Testosteron Belum Tentu Ampuh Atasi Masalah Ejakulasi
Foto: thinkstock
Jakarta - Masalah ejakulasi pada pria berkaitan dengan rendahnya hormon seks pria, testosteron. Meski demikian, terapi testosteron belum tentu bisa mengatasi problem ejakulasi yang dialami pria.

Tim peneliti dari Brigham and Women's Hospital di Boston yang diketuai Dr Shehzad Basaria menuturkan disfungsi seksual yang dialami pria umumnya dibagi ke dalam tiga kategori yakni masalah pada gairah seks, masalah ereksi, dan masalah ejakulasi.

Menurutnya, 10-20 persen pria yang datang ke dokter mengeluhkan masalah disfungsi ejakulasi. Nah, untuk studi ini, Basaria dan timnya mempelajari 76 pria dengan gejala disfungsi ejakulasi seperti ejakulasi tertunda, tidak mampu ejakulasi, berkurangnya volume ejakulasi, dan berkurangnya kekuatan ejakulasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peserta pada studi tersebut memiliki kadar testosteron rendah atau Low T. Mereka juga tidak memiliki riwayat penyakit panggul, kanker prostat, dan tidak mengonsumsi obat yang berpengaruh pada kemampuan ejakulasinya. Setengah peserta diminta mengonsumsi 60 mg obat yang mengandung testosteron 2 persen per hari. Sedangkan, kelompok lain mengonsumsi plasebo.

"Mereka mengonsumsi obat dan plasebo selama empat bulan, menjalani tes darah untuk mengukur kadar testosetron, memberi sampel air mani, tetap bercinta setidaknya empat kali sebulan, dan boleh melakukan aktivitas seksual, termasuk masturbasi," kata Basaria kepada Reuters dan dikutip pada Selasa (28/7/2015).

Baca juga: 7 Cara Alami Meningkatkan Testosteron

Hasilnya, diketahui bahwa pria yang mengonsumsi obat mengalami peningkatan kadar hormon dalam darah di kisaran yang diinginkan. Namun, volume ejakulasi baik pada kelompok obat atau plasebo tidak meningkat, demikian dilaporkan peneliti dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism.

Meski demikian, kedua kelompok mengalami sedikit perbaikan untuk disfungsi seksual yang dialami, walaupun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Maka dari itu, Basaria mengatakan rendahnya testosteron bisa jadi bukan satu-satunya penyebab masalah ejakulasi pada pria.

Basaria berpendapat perubahan volume ejakulasi yang tidak terlalu signifikan mungkin terjadi karena kurang lamanya masa percobaan. Sementara, dr Ibrahim A Abdel-Hamid dari Mansoura University, Mesir, yang tidak terlibat dalam penelitian ini menanggapi bahwa gangguan ejakulasi juga bisa terjadi karena faktor psikologis.

"Perlu studi lebih lanjut tentang terapi testosteron ini. Yang penting, penggunaan testosteron harus di bawah pengawasan dokter dan terapi ini memang sesuai bagi pria yang juga mengalami penyakit lain yang menyebabkan defisiensi testosteron seperti gangguan pada kelenjar hipofisis atau konsumsi obat tertentu," kata Abdel-Hamid.

Baca juga: Pria Muda yang Kurang Tidur, Hormon Seksnya Turun 10-15% (rdn/vit)

Berita Terkait