Orang tua Lisa sengaja membelikan ia sunbed agar bisa tanning ketika Lisa berusia 16 tahun. Bahagia bukan kepalang, setiap hari Lisa akan tanning selama 1 jam. Bahkan, setelah melahirkan dua anak pun, Lisa masih tanning di salon dekat tempat tinggalnya setidaknya selama 9 menit sebanyak empat kali seminggu.
"Sejak remaja saya sudah terobsesi dengan tanning dan ingin membuat kulit saya cokelat. Saya hanya ingin terlihat lebih baik. Bahkan setelah menikah dan punya anak kebiasaan itu masih berlanjut hingga muncullah dua tahi lalat yang makin membesar di perut dan punggung saya," kisah Lisa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan Mei lalu, saat kontrol, lagi-lagi perawat menemukan dua tahi lalat besar di punggung Lisa. Namun, saat itu warna tahi lalat yang muncul agak keabu-abuan. Masih tidak curiga bahwa itu adalah gejala kanker kulit, dua minggu kemudian saat kembali ke dokter, barulah Lisa didiagnosis kanker kulit ganas.
Baca juga: Simpel, Tapi Rajin Pakai Tabir Surya Ampuh Cegah Kanker Kulit
"Dokter mengatakan harus melakukan operasi di area yang lebih luas untuk memastikan kanker tidak menyebar. Setelah menjalani operasi kedua, lima minggu kemudian saya diberi tahu sudah bebas dari kanker dan kini tengah dalam masa pemulihan. Tapi bukan tidak mungkin dengan gaya hidup sembarangan kanker akan kembali lagi," imbuh Lisa seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (2/8/2015).
Apa yang terjadi padanya, diakui Lisa mengubah pandangannya untuk lebih bisa menghargai hidup. Dulunya, setelah mengantarkan anaknya Sonny (11) dan Harley (8) sekolah, Lisa akan berjemur di halaman belakang rumah dengan hanya memakai bikini. Kadang, ia juga tidak menggunakan tabir surya.
"Meski tanning cukup populer, jangan terlalu sering melakukan itu. Tanpa disadari, hal itu bisa mengancam nyawa Anda dengan timbulnya kanker kulit. Oleh karena itu, kini melihat kegiatan berjemur dan mencokelatkan kulit saya sudah tidak tertarik lagi," kata Lisa yang sekarang bekerja sebagai manajer di sebuah klinik dokter gigi ini.
Baca juga: Jus Jeruk dan Anggur Tingkatkan Risiko Kanker Kulit? Ini Kata Ahli
(rdn/up)











































