Pantang Menyerah, Gina Susui Anak CBL dengan Metode Exclusive Pumping

Tantangan 'Spesial' Ibu Menyusui

Pantang Menyerah, Gina Susui Anak CBL dengan Metode Exclusive Pumping

Sapta Agung - detikHealth
Rabu, 05 Agu 2015 10:37 WIB
Pantang Menyerah, Gina Susui Anak CBL dengan Metode Exclusive Pumping
Foto: dokumentasi pribadi
Jakarta - Menyusui si kecil yang terlahir dengan Celah Bibir dan Langit (CBL) atau disebut juga bibir sumbing memiliki tantangan tersendiri bagi Ginatri S Noer. Berbagai pengalaman pun dirasakan Gina, begitu ia akrab disapa, saat menyusui putranya, Akar Randu Furqan (4) sampai berusia 1 tahun.

"Sempat saya sakit sehingga produksi ASI berkurang drastis dan kami dapat donor ASI dari kebaikan para ibu yang merespons permintaan bantuan kami di twitter," kenang Gina dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/8/2015).

Setelah mendapat respons di twitter, total hingga akhir masa menyusui ada 12 orang ibu donor ASI untuk putra Gina yang akrab disapa Bung tersebut. Ia dan sang suami, Salman Aristo juga bersyukur metode exclusive pumping yang dilakukan berhasil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehari saya bisa memompa hingga 1,5 liter ASI dan sempat memberikan donor ASI kepada bayi yang membutuhkan," lanjut istri penulis skenario film Ayat-ayat Cinta dan Perempuan Berkalung Sorban ini.

Selama menyusui Bung, Gina mengaku tidak pernah berpikir ingin memberi Bung susu formula. Sebab, ia dan Aris sepakat bahwa susu formula adalah opsi paling terakhir karena mereka sudah mengetahui sendiri bagaimana daya tahan tubuh bayi ASI pada anak pertamanya. Apalagi, Gina pernah membaca jika bayi CBL lebih mudah terkena infeksi telinga karena cairan yang masuk lewat celah langit-langit mulutnya.

Baca juga:  Inspiratif! Perjuangan Gina Susui Anak dengan Celah Bibir dan Langit Mulut

"Logika kami, karena ASI natural maka akan mengurangi risiko tersebut. Karena itu, kami lebih memilih meminta bantuan donor ASI. Baru setelah anak kami berusia setahun kami memberikan susu UHT," lanjut Gina.

Menurut dia, manajemen menyusui sangat penting. Gina yang kala itu tengah merintis bisnis barunya harus pintar mengatur waktu dan level stres agar produksi ASI tetap lancar. Termasuk juga menyiasati bagaimana menyimpan ASI perah kalau sedang di jalan.

Apalagi, exclusive pumping justru harus lebih disiplin. Sebab, jika sering lewat jadwal memompa maka produksi ASI maikin sedikit. Lantas, dukungan apa yang diberi suami agar Gina sukses memberi ASI eksklusif untuk Bung?

"Wah dia sih luar biasa ya. Dari ikut bangun malam, dukung jelasin ke orang sekitar, sampai beliin kulkas baru khusus untuk ASI perah. Suami saya sangat mendukung karena dia memang dari anak pertama sudah begitu, sudah merasakan manfaat ASI. Selama menyusui, suami juga sering membantu cari info dan riset. Intinya membantu saya upaya tetap happy saat menyusui," terang Gina.

Wanita 30 tahun ini pun berpesan bagi ibu yang melahirkan si kecil dengan kondisi 'spesial' untuk selalu membekali diri dengan informasi dari sumber yang tepat dan tenang menghadapi masalah. Karena menurut Gina, biasanya masalah utama dari orang tua yang bayinya spesial adalah rasa bersalah mengapa anak bisa terlahir seperti itu.

Baca juga: Tangguhnya Ibu-ibu Ini Menaklukkan Tantangan 'Tak Biasa' Saat Menyusui

Punya pengalaman jatuh bangun demi ASI Eksklusif seperti Gina? Kirim ceritanya ke redaksi@detikHealth.com, tersedia kenang-kenangan menarik bagi yang beruntung.

Anda juga bisa share pengalaman menyusui dan foto-foto ruangan laktasi kantor Anda melalui media sosial detikHealth dengan hashtag #AyofasilitASI. Bisa di Facebook: https://www.facebook.com/detikHealth atau di Twitter: @detikHealth atau melalui Instagram: detikhealth (rdn/up)
Tantangan Spesial Ibu Menyusui
11 Konten
Kondisi fisik perempuan berbeda-beda. Tidak mengherankan juga jika mereka memiliki bentuk tubuh dan bahkan bentuk puting payudara yang berbeda.

Berita Terkait