Bukan Untuk Langsing, Program Diet Ini Khusus Agar Otak Tak Cepat Pikun

Bukan Untuk Langsing, Program Diet Ini Khusus Agar Otak Tak Cepat Pikun

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 05 Agu 2015 15:39 WIB
Bukan Untuk Langsing, Program Diet Ini Khusus Agar Otak Tak Cepat Pikun
Foto: Thinkstock
Chicago - Diet makanan yang tinggi sayur hijau, kacang, buah beri, gandum utuh, dan wine dikatakan ahli dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada orang tua.

Seiring bertambahnya umur fungsi kognitif otak secara normal akan berkurang. Namun peneliti dari Rush University Medical Center di Amerika Serikat (AS) menemukan ada diet spesial yang bisa memperlambatnya.

Program diet tersebut diberi nama MIND (Mediterranean-DASH Diet Intervention for Neurodegenerative Delay), para orang tua yang mengikutinya dilaporkan fungsi otak mereka bisa lebih muda sampai 7,5 tahun dibandingkan dengan orang seumuran yang tak melakukan MIND. Hasil tersebut diperoleh peneliti setelah melihat data dari 960 orang tua dalam rentang waktu 5 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tak Perlu Viagra, Diet Mediterania Bisa Bantu Pria Atasi Impotensi

"Studi ini menunjukkan bahwa diet MIND secara substansial memperlambat penurunan kognitif yang datang seiring bertambahnya usia," ujar salah seorang peneliti dalam laporannya di jurnal Alzheimer's & Dementia, Martha Clare Morris, dan dikutip dari Reuters pada Rabu (5/8/2015).

MIND sendiri adalah program diet campuran dari diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun dan diet DASH yang dirancang untuk mengendalikan darah tinggi.

Ada 15 komponen makanan dalam diet MIND dan minimal seseorang harus makan tiga di antaranya seperti gandum utuh, salad, dan satu jenis sayuran lagi setiap hari. Kacang dan unggas dimakan minimal dua kali dalam seminggu dan ikan sekali dalam seminggu.

Satu-satunya buah yang ada dalam program diet MIND adalah buah beri.

"Semua orang mengalami penurunan fungsi otak ketika tua dan penyakit Alzheimer sekarang adalah penyebab kematian keenam di AS," kata Morris.

"Masih banyak penelitian yang perlu kita lakukan untuk hal ini dan saya kira kita masih akan melakukan modifikasi lebih lanjut seiring perkembangan ilmu diet dan otak," pungkasnya.

Baca juga: Diet DASH untuk Penderita Darah Tinggi (fds/vit)

Berita Terkait