"Terutama soal akses air bersih, karena akan berdampak pada lingkungan yang kotor, cacingan, lalu kita khawatirkan juga diare. Dan juga kurang gizi, karena pangan juga akan turun," kata Menkes Nila, Jumat (7/8/2015).
Ditemui usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Menkes Nila akan mengupayakan penjernihan air skala keluarga. Pihaknya akan mendistribusikan tablet-tablet penjernih di wilayah yang terdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Musim Kemarau Nyamuk Lebih Banyak, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Sulitnya akses air bersih di musim kemarau, menurut Menkes Nila merupakan salah satu sumber segala penyakit. Saat air bersih sulit didapat, maka risiko berbagai jenis infeksi akan meningkat. Di antaranya karena masyarakat akan minum air yang kurang bersih, dan juga tidak bisa cuci tangan tanpa ada air bersih.
Menkes Nila juga mengingatkan ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Pada musim kemarau, populasi nyamuk cenderung meningkat karena banyak genangan air yang merupakan tempat breeding atau berkembang biak yang ideal bagi para nyamuk.
"Ancaman malaria, DBD (Demam Bedarah Dengue), juga akan meningkat. Nyamuknya seneng karena kering," kata Menkes Nila.
Baca juga: Nyamuk di Jakarta Sedang Ganas-ganasnya, 'Kelaparan' Ditinggal Mudik? (up/vit)











































