Penelitian yang dilakukan oleh Jessica Magnusson dari Karolinska Institute Stockholm, Swedia, kepada 1,590 anak usia 8 tahun yang tidak mengidap rhinitis. Selama delapan tahun, peneliti meneliti kebiasaan makan mereka, dengan memberikan perhatian khusus kepada konsumsi tidak berminyak seperti ikan kod, pollock, tombak, tuna, serta ikan berminya seperti tuna, herring dan mackerel.
Baca juga: Kenali, Berbagai Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada anak yang mengonsumsi ikan salmon, herring dan mackerel, risiko rhinitis karena alergi turun hingga setengahnya. Diana Di Fabio, pakar diet anak dari Cleveland Clinic Children mengatakan hal ini bisa saja dipengaruhi oleh kayanya kandungan omega-3 pada ikan-ikan tersebut.
Meski begitu, Di Fabio mengatakan orang tua tidak boleh hanya terlalu fokus terhadap satu jenis makanan saja. Ia mengatakan bahwa hasil penelitian ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh diet sehat yang dilakukan anak sejak kecil.
"Anak yang mengonsumsi ikan sejak umur 8 tahun menandakan dia bukan pemilih makanan. Hal ini membuat makanan yang dimakan bervariasi sehingga asupan gizi dan nutrisi seimbang," tutur Di Fabio yang tidak terlibat dalam penelitian, seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/8/2015).
Di Fabio mengatakan anak yang tidak pemilih dalam makanan sangat mungkin mengonsumsi jenis makanan yang kaya dalam omega-3 seperti ikan, walnut, bayam dan kacang kedelai. Karena itu menurutnya, orang tua jangan memaksa anak mengonsumsi ikan salmon dan meckerel hanya untuk menghindari anak mengidap rhinitis karena alergi.
"Biasakan anak untuk tidak menjadi pemilih dalam makanan. Hal ini akan membuat anak lebih mungkin mengonsumsi sayuran dan makanan bergizi lainnya sehingga tak hanya menghindari rhinitis karena alergi, namun juga beragam penyakit lainnya," pungkasnya.
Baca juga: Variasikan MPASI Seperti Ini untuk Cegah Risiko Anemia pada Anak
(mrs/up)











































