Sering Terngiang-ngiang Sebuah Lagu? Bentuk Otak Anda Mungkin Pemicunya

Sering Terngiang-ngiang Sebuah Lagu? Bentuk Otak Anda Mungkin Pemicunya

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 10 Agu 2015 10:34 WIB
Sering Terngiang-ngiang Sebuah Lagu? Bentuk Otak Anda Mungkin Pemicunya
Foto: Thinkstock/Ivan Radovanovic
London - Pada kesempatan tertentu, lagu tema iklan atau sebuah hit dari penyanyi ternama yang kerap diputar di radio maupun televisi kadangkala 'nyangkut' di kepala dan terus terngiang di telinga.

Kondisi semacam ini biasa disebut dengan 'earworm'. Terlepas dari apakah lagunya enak didengarkan atau tidak, para peneliti mengaku belum tahu pasti bagaimana lagu tersebut bisa 'terjebak' di kepala seseorang. Namun sebuah studi terbaru menduga ini bisa jadi ada kaitannya dengan ukuran dan bentuk otak orang yang bersangkutan.

Tim peneliti dari University of London itu kemudian melakukan penelitian terhadap 44 partisipan. Mereka diminta terlibat ke dalam dua survei. Survei pertama, partisipan ditanya tentang seberapa sering mereka terkena earworm dan bagaimana reaksi mereka ketika earworm itu muncul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di survei kedua, partisipan ditanyai tentang kebiasaan mereka dalam mendengarkan musik, misalnya seberapa sering mereka mendengarkan musik, atau bahkan menulis lirik lagu, dan berapa banyak konser yang mereka datangi. Lantas masing-masing partisipan menjalani scan dengan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mencocokkan jawaban mereka dengan struktur otak partisipan.

Baca juga: Mengenal White Noise, 'Bising' yang Justru Bikin Tidur Lebih Tenang
 
Dari sini peneliti menduga, frekuensi munculnya earworm berhubungan dengan tebal tipisnya bagian otak tertentu, terutama bagian yang disebut 'Heschl's gyri' dan 'right inferior frontal gyri'. Heschl's gyri bertanggung jawab terhadap kemampuan seseorang dalam membentuk persepsi terhadap berbagai suara, sedangkan right inferior frontal gyri berperan dalam menghapal nada-nada.
 
Mereka yang kerap mengalami earworm diketahui memiliki 'Heschl's gyri' dan 'right inferior frontal gyri' yang lebih tebal dibanding lainnya.

Kendati begitu, peneliti juga menemukan struktur otak mereka yang sering terkena earworm juga belum tentu sama, karena sebagian dari mereka ada yang merasa terganggu, dan ada juga yang malah terbantu karenanya.

Orang-orang yang menganggap earworm itu menyenangkan diketahui memiliki 'right parahippocampal area' yang lebih besar. Ini adalah bagian otak yang berfungsi menyimpan dan membuka ingatan sewaktu-waktu. Di sisi lain, orang-orang ini justru lebih pandai 'membenamkan' earworm di kepalanya. Akan tetapi mereka yang merasa terganggu dengan earworm cenderung memiliki lebih banyak bagian pada 'temporal lobe'-nya di mana emosi diatur.

"Ini artinya kami tak dapat membuktikan bahwa ukuran otak tertentu bisa memicu earworm dan sebaliknya," tandas salah satu peneliti, Lauren Stewart seperti dikutip dari Medical Daily, Senin (10/8/2015).

Pada akhirnya, lanjut Stewart, yang terpenting adalah bagaimana respons seseorang ketika earworm muncul di kepalanya. "Emosi yang muncul karena adanya earworm pun bisa terjadi karena kombinasi beberapa faktor seperti situasi di mana seseorang mengalami earworm. Tentu saja jika mereka sedang bad mood, mereka akan menganggap earworm itu mengganggu, begitu juga sebaliknya," tutupnya.
 
Baca juga: Lagu 'Tersangkut' di Kepala? Coba Hilangkan Dengan Cara Ini (lll/up)

Berita Terkait