Yuk Cari Tahu Perbedaan Campak, Campak Jerman dan Roseola

Campak pada Anak

Yuk Cari Tahu Perbedaan Campak, Campak Jerman dan Roseola

Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 10 Agu 2015 16:02 WIB
Yuk Cari Tahu Perbedaan Campak, Campak Jerman dan Roseola
Foto: thinkstock
Jakarta - Sama-sama menimbulkan ruam di kulit, namun campak, campak jerman, dan roseola jelas berbeda. Apa sih bedanya?

"Penyebabnya berbeda. Campak disebabkan paramyxovirus, sementara roseola disebabkan Human
Herpes Virus 6. Sedangkan campak jerman disebabkan virus Rubella RNA," jelas dr Meta Hanindita, SpA dari Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, dalam keterangannya kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (10/8/2015).

Dari ruam yang muncul pun bisa dilihat perbedaannya. Ruam pada roseola akan timbul saat panas sudah turun dan biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga dua hari. Kebanyakan penyakit ini diderita oleh anak berusia 6-24 bulan, dengan masa inkubasi umumnya berlangsung 5-15 hari. Sementara ruam pada campak akan muncul saat panas sedang tinggi-tingginya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rash pada campak jerman mirip dengan rash pada campak, tapi bisa dibedakan dengan gejala lain," sambung ibu satu putri ini.

Baca juga: Kenali Campak, Penyakit Berciri Khas yang Sering Menyerang Anak

Perbedaan lainnya,  panas pada campak biasanya panas tinggi, yakni dengan temperatur lebih dari 38,5 derajat Celcius. Sedangkan pada campak jerman demamnya lebih ringan, di mana kurang dari 38,5 derajat Celcius. Campak jerman bisa berbahaya jika dialami ibu hamil karena dapat menyebabkan kematian bayi dalam kandungan atau keguguran.

"Rash pada campak akan menghitam lalu mengelupas sendiri setalah 1-2 minggu," sambung dr Meta.

Untuk mencegah penyakit campak, maka anak bisa mendapatkan vaksin campak. Sementara untuk mencegah campak jerman atu rubella adalah dengan imunisasi Measles, Mumps and Rubella (MMR).
Selain itu, biasakan untuk mencuci tangan secara rutin dengan sabun.

"Jika ada anak yang terkena penyakit ini isolasi, karena gampang sekali menular," saran dr Meta.

Baca juga: Kalsel KLB Campak, Diyakini karena Banyak yang Menolak Imunisasi (vit/up)

Berita Terkait