Dipukul Sedikit, Otot dan Sendi Wanita Ini Bisa Menyatu Jadi Tulang

Dipukul Sedikit, Otot dan Sendi Wanita Ini Bisa Menyatu Jadi Tulang

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 11 Agu 2015 16:05 WIB
Dipukul Sedikit, Otot dan Sendi Wanita Ini Bisa Menyatu Jadi Tulang
Whitney Weldon (Foto: PA Real Life)
New Jersey - Wanita ini bukannya lumpuh, namun tubuhnya perlahan membatu karena sakit langka. Dari tahun ke tahun, kondisi penyakitnya juga tak kunjung membaik.
 
Di umur 9 tahun, Whitney Weldon tiba-tiba mengalami cedera saat bermain ski dengan keluarganya di Colorado, AS. "Pertamanya leher saya patah sebelum kami meluncur, tapi saya biarkan. Lalu setelah beberapa kali meluncur, baru terasa punggung saya kesakitan. Ketika ditengok orang tua saya, warnanya sudah memerah dan bengkak," kisahnya.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit dan langsung mendapat diagnosis 'fibrodysplasia ossificans progressive (FOP)'. Yang menguatkan diagnosis dokter adalah jari telunjuk kaki Whitney juga lebih panjang daripada ibu jarinya.

FOP biasa disebut dengan Sindrom Manusia Batu, sebab kondisi ini mengakibatkan otot, tendon, ligamen dan sendi penderitanya berubah menjadi tulang. FOP tergolong sangat langka karena diperkirakan hanya ditemukan pada 1 tiap 2 juta orang di penjuru dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kena Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun Ini Berisiko Menjadi 'Manekin Hidup'

"Kata ayah ibu, saya termasuk beruntung karena didiagnosis sejak dini. Sejak saat itu Whitney tidak diperkenankan ikut bermain dalam olahraga apapun di sekolah," katanya seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (11/8/2015).

Padahal olahraga merupakan kecintaan Whitney, bahkan bisa dibilang Whitney adalah gadis yang teramat aktif. Di usia 13 tahun, akhirnya Whitney memahami sendiri apa yang terjadi pada dirinya.

Selain tak ada obatnya, FOP dapat memburuk dengan cepat. Bahkan hanya karena pukulan ringan dapat mempercepat pembentukan tulang baru. Dalam kasus Whitney, gadis yang saat ini berusia 23 tahun itu hanya tinggal bisa menggerakkan kedua lengan, kaki dan kepala saja.

Whitney yang hanya terduduk di kursi roda itu juga harus didampingi selama 24 jam, karena ia sama sekali tak mampu melakukan aktivitas harian seorang diri, termasuk untuk mandi dan berpakaian.

Namun karena semangat hidupnya yang luar biasa, Whitney tetap bisa merampungkan kuliahnya di jurusan sosiologi Georgetown University dengan segala keterbatasan yang ada. Gadis asal New Jersey ini bahkan mengikuti prosesi wisuda seperti teman-temannya. "Saya juga masih sering keluar dengan mereka. Saya hanya perlu berhati-hati agar tidak cedera," pungkasnya.

Baca juga: Perlahan Tapi Pasti, Tubuh Gadis ini 'Membatu' Akibat Kelainan Langka

(lll/vit)

Berita Terkait