Dr Roy Sparringa, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) menyebut temulawak sebagai salah satu tanaman herbal atau tanaman obat unggulan dari Indonesia. Bahkan berdasarkan data BPOM, lebih dari 900 produk obat tradisional yang terdaftar memiliki kandungan temulawak.
Baca juga: Temulawak Jadi Andalan Menkes Nila Kuat Beraktivitas di Bulan Puasa
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Roy bahwa temulawak memiliki banyak manfaat. Selain terkenal untuk menambah nafsu makan dan menjaga sistem kekebalan tubuh, temulawak juga berfungsi untuk memelihara fungsi hati, antioksidan, memperbaiki fungsi pencernaan, hingga mampu menurunkan kadar lemak dalam darah.
Baca juga: Jamu Temulawak 2 Kali Sehari, Rahasia Sehat dan Bugar Menkes Nila
Khasiat ini memang sudah dikenal sejak dahulu, dan sudah dibuktikan melalui berbagai penelitian atau yang dikenal sebagai saintifikasi jamu. Made Dharma Wijaya, Executive Vive President Supply & Operation SOHO Global Health mengatakan fasilitas riset SCEHR bertujuan untuk memaksimalkan manfaat temulawak tak hanya bagi pasien selaku konsumen, namun juga petani sebagai produsen.
Konsep yang disebut sebagai seed to patient ini membuat proses standardisasi bibit dengan kualitas terbaik, proses penanaman, pemanenan hingga pengolahan yang tercatat dan terkontrol dengan baik. Konsep ini membuat temulawak yang dihasilkan lebih berkualitas dan bermanfaat.
"Dengan mengajarkan dan mendidik petani untuk menanam tanaman obat herbal, tak hanya temulawak, potensi dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dapat bersaing di tingkat dunia," pungkasnya.
(mrs/vit)











































