Diungkapkan Prof Dr Agung Pranoto, dr, MSc, SpPD-KEMD, FINASIM, giant baby bisa terjadi karena gula darah si ibu yang tinggi juga akan masuk lewat plasenta. Akibatnya, anak menjadi hiperglikemi. Nah, salah satu bahaya giant baby yakni ia akan mengalami lahir macet sehingg harus dicaesar.
"Kalau dipaksa lahir spontan biasa, bisa macet kelahirannya atau bayi mengalami patah tulang serta perdarahan. Karena dia lahirnya lama bisa berisiko kekurangan oksigen dan terjadi gangguan di organnya," terang Prof Agung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tenggak Puluhan Minuman Kaleng dalam Sehari, Wanita Ini Sempat Buta
Saat lahir, otomatis gula darah si anak normal tetapi insulin masih tinggi hingga terjadi hipoglimei. Untuk menanganinya, bayi akan diinfus cairan gula selama 5 sampai 7 hari sementara untuk menaikkan kadar gula darah hingga insulin bisa menyesuaikan masuknya gula dari ASI.
"Giant baby hampir 90% pankreasnya kurang sempurna dan tapi ini tergantung genetik juga. Untuk itu, guna menghindari giant baby, ibu hamil perlu cek gula darah minimal setelah 24 minggu usia kehamilan," tutur Prof Agus.
Untuk penanganan diabetes gestational umumnya menggunakan insulin. Sebab, konsumsi obat oral selama hamil dikhawatirkan bisa berisiko cacat pada bayi.
Baca juga: Studi: Rajin Olahraga Saat Remaja, Risiko Diabetes Pun Menurun Saat Dewasa (rdn/up)











































