6 Langkah Pertolongan Pertama Bagi Kejang-kejang karena Epilepsi

6 Langkah Pertolongan Pertama Bagi Kejang-kejang karena Epilepsi

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 31 Agu 2015 17:33 WIB
6 Langkah Pertolongan Pertama Bagi Kejang-kejang karena Epilepsi
Foto: pixologicstudio/Thinkstock
Jakarta - Kejang-kejang merupakan kejadian yang tak bisa dikontrol karena adanya aktivitas elektrik di otak secara tiba-tiba. Pada pengidap epilepsi, potensi kejadian ini lebih besar daripada penyakit-penyakit saraf lainnya.

Bagi pengidap epilepsi, kejang-kejang dapat timbul tanpa adanya gejala terlebih dahulu. Agar tak berakibat fatal, ada baiknya kita mengetahui langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan.

Dikutip detikHealth dari CNN, Senin (31/8/2015), berikut 6 langkah pertolongan pertama bagi kejang karena epilepsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: 5 Langkah Pertolongan Pertama Ketika Terserang Heat Stroke
https://health.detik.com/read/2015/07/25/144853/2975066/763/5-langkah-pertolongan-pertama-ketika-terserang-heat-stroke

1. Jangan panik

Foto: thinkstock
Menemukan atau berada di samping orang yang kejang-kejang memang sedikit menakutkan. Ketika hal ini terjadi, Anda tak boleh panik.

Pastikan pasien tidak dalam posisi yang berbahaya, misalnya berada di tengah-tengah jalan atau di pinggir rel kereta. Tunggu hingga kejang-kejang berhenti dan tenangkan pasien serta orang di sekitar agar tidak ikut panik. Rata-rata kejang hanya terjadi selama beberapa menit.

2. Baringkan pasien

Foto: Erliana Riady
Selanjutnya, baringkan pasien. Ada baiknya untuk memiringkan tubuh pasien ke satu sisi untuk membuat jalur pernapasannya lebih lebar.

Letakkan kepalanya di bantal yang empuk dan rata. Jika tak ada bantal, Anda juga bisa menggunakan jaket atau tas. Jangan masukkan apapun ke dalam mulut pasien karena hal ini malah bisa membuatnya tersedak.

3. Bersihkan area sekitar

Foto: thinkstock
Jauhkan barang-barang yang tajam dan dapat menyebabkan cedera. Jika kejang terjadi di jalan raya, sebisa mungkin hindari barang-barang yang tidak perlu.

Lepas kacamata jika pasien menggunakannya, serta kendurkan pakaian di sekitar area leher. Jangan tawarkan makanan, minuman atau obat apapun kepada pasien ketika kejang sedang terjadi.

4. Hitung lama kejang

Foto: thinkstock
Perhatikan dengan baik lamanya kejang yang dialami pasien. Kejang-kejang normal karena epilepsi biasanya terjadi tak lebih dari tiga menit.

Jika kejang terjadi lebih dari lima menit tanpa adanya tanda-tanda akan berhenti, segera hubungi nomor darurat. Kejang dalam waktu lama akan menyulitkan sistem pernapasan yang dapat menyebabkan kematian.

5. Cek kesadaran pasien

Foto: thinkstock
Setelah kejang-kejang berhenti, segera cek kesadaran pasien. Tanyakan keadaannya atau apakah ada anggota tubuh yang terasa sakit atau nyeri.

Tanyakan juga nama, alamat, dan apakah mereka mengingat hari apa sekarang dan di mana ia berada. Jika pasien menunjukkan gejala gelisah atau lupa, tenangkan ia dan segera panggil nomor darurat.

6. Jangan asal panggil ambulans

Foto: Jefris Santama
Tidak semua kejadian kejang-kejang perlu mendapat perawatan dari tim medis. Untuk itu, Anda harus mengetahui apa saja kriteria yang harus dipenuhi untuk memanggil nomor darurat.

Panggil nomor darurat jika kejang terjadi saat berenang, terjadi lebih dari limat, mengalami cedera atau kesulitan bernapas usai kejang, kejang-kejang selama beberapa kali berturut-turut dan tidak sadarkan diri usai kejang.
Halaman 2 dari 7
Menemukan atau berada di samping orang yang kejang-kejang memang sedikit menakutkan. Ketika hal ini terjadi, Anda tak boleh panik.

Pastikan pasien tidak dalam posisi yang berbahaya, misalnya berada di tengah-tengah jalan atau di pinggir rel kereta. Tunggu hingga kejang-kejang berhenti dan tenangkan pasien serta orang di sekitar agar tidak ikut panik. Rata-rata kejang hanya terjadi selama beberapa menit.

Selanjutnya, baringkan pasien. Ada baiknya untuk memiringkan tubuh pasien ke satu sisi untuk membuat jalur pernapasannya lebih lebar.

Letakkan kepalanya di bantal yang empuk dan rata. Jika tak ada bantal, Anda juga bisa menggunakan jaket atau tas. Jangan masukkan apapun ke dalam mulut pasien karena hal ini malah bisa membuatnya tersedak.

Jauhkan barang-barang yang tajam dan dapat menyebabkan cedera. Jika kejang terjadi di jalan raya, sebisa mungkin hindari barang-barang yang tidak perlu.

Lepas kacamata jika pasien menggunakannya, serta kendurkan pakaian di sekitar area leher. Jangan tawarkan makanan, minuman atau obat apapun kepada pasien ketika kejang sedang terjadi.

Perhatikan dengan baik lamanya kejang yang dialami pasien. Kejang-kejang normal karena epilepsi biasanya terjadi tak lebih dari tiga menit.

Jika kejang terjadi lebih dari lima menit tanpa adanya tanda-tanda akan berhenti, segera hubungi nomor darurat. Kejang dalam waktu lama akan menyulitkan sistem pernapasan yang dapat menyebabkan kematian.

Setelah kejang-kejang berhenti, segera cek kesadaran pasien. Tanyakan keadaannya atau apakah ada anggota tubuh yang terasa sakit atau nyeri.

Tanyakan juga nama, alamat, dan apakah mereka mengingat hari apa sekarang dan di mana ia berada. Jika pasien menunjukkan gejala gelisah atau lupa, tenangkan ia dan segera panggil nomor darurat.

Tidak semua kejadian kejang-kejang perlu mendapat perawatan dari tim medis. Untuk itu, Anda harus mengetahui apa saja kriteria yang harus dipenuhi untuk memanggil nomor darurat.

Panggil nomor darurat jika kejang terjadi saat berenang, terjadi lebih dari limat, mengalami cedera atau kesulitan bernapas usai kejang, kejang-kejang selama beberapa kali berturut-turut dan tidak sadarkan diri usai kejang.

(mrs/up)

Berita Terkait