Ada-ada Saja, Wanita Ini Ingin Melahirkan Didampingi Lumba-lumba

Ada-ada Saja, Wanita Ini Ingin Melahirkan Didampingi Lumba-lumba

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 04 Sep 2015 12:37 WIB
Ada-ada Saja, Wanita Ini Ingin Melahirkan Didampingi Lumba-lumba
Ilustrasi (Foto: Thaie/Pixabay)
Hawaii - Dalam waktu dekat, seorang wanita asal Hawaii bernama Dorina Rosin berencana melahirkan di laut dan dikelilingi oleh lumba-lumba. Bahkan proses persalinan Dorina rencananya akan ditayangkan secara khusus oleh sebuah acara dokumenter terkemuka di Inggris.
 
Kebetulan Dorina dan suaminya mengelola sebuah pusat penyembuhan spiritual (spiritual healing) di Hawaii. Keduanya percaya bahwa lumba-lumba akan mengubah pengalaman bersalin yang mengerikan menjadi menyenangkan.
 
"Saya kira ini bukan hal yang aneh. Pasti suatu saat ada orang yang melakukannya (bersalin didampingi lumba-lumba, red)," ungkap Hardy Jones, direktur eksekutif sebuah kelompok konservasi laut Blue Voice.
 
Hardy berpendapat dari pengalamannya ia beberapa kali menemukan orang yang percaya bahwa melahirkan dengan didampingi atau berada di dekat lumba-lumba merupakan ide yang cemerlang.

Baca juga: Ke RS Naik Motor, Wanita Ini Tak Sadar Bayinya Lahir di Jalan

Kendati begitu, sebagai orang yang sangat familiar dengan laut di Hawaii, Hardy mengatakan bahwa ini bukanlah tempat yang aman untuk melahirkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana ada hiu macan dan hiu martil. Bahkan ada juga hiu putih. Padahal wanita yang melahirkan kan mereka pasti mengeluarkan darah dan hiu sangat tertarik pada hal ini," jelasnya kepada Huffington Post, Jumat (4/9/2015).

Selain membahayakan sang calon ibu, lanjut Hardy, ini juga bisa mengancam orang-orang yang mendampinginya, si bayi, bahkan bagi si lumba-lumba. Namun Hardy sendiri merasa kehadiran lumba-lumba tidak akan membahayakan bagi si ibu hamil.

Berbeda dengan Hardy, Lori Marino, direktur Kimmela Center, sebuah kelompok advokasi untuk hewan yang kerap dipakai dalam penelitian ilmiah. Ia menekankan bahwa lumba-lumba sendiri sebenarnya adalah hewan liar.

"Gagasan bahwa lumba-lumba 'peduli' pada janin yang ada dalam tubuh manusia tidaklah masuk akal. Mereka juga sering memperlihatkan perilaku yang tak terduga, bahkan lumba-lumba yang ramah sekalipun masih bisa menyakiti si ibu atau bayinya," terangnya.

Lori menambahkan, berbagai program kesehatan dengan embel-embel 'berenang bersama lumba-lumba' atau 'terapi dengan didampingi lumba-lumba' untuk mengatasi gangguan fisik maupun mental sebenarnya juga tidaklah relevan.

Menurut Lori, itu sama halnya dengan mengurung hewan tersebut, dan ini tentu mengakibatkan hewan menjadi stres dan trauma tingkat tinggi. "Selain programnya sendiri mahal, yang mereka lakukan hanya akan menyakiti hewan itu sendiri," tutupnya.
 
Baca juga: Belajar dari Film Dokumenter, Gadis 10 Tahun Ini Membantu Ibunya Bersalin (lll/up)

Berita Terkait