dr Chairul Radjab Nasution, SpPD-KGEH, FINASIM, MKes, Plt Dirjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan mengatakan imunoterapi merupakan metode pengobatan kanker baru yang sedang hangat dikembangkan. Tak ingin Indonesia ketinggalan, Kemenkes bekerjasama dengan Stem Cell and Cancer Institute (SCSI) pun ternyata sedang melakukan pengembangan riset di bidang ini.
"Imunoterapi ini merupakan salah satu terobosan baru dalam penanganan kanker. Dengan memperkuat sistem imun atau daya tahan tubuh, sel kanker yang ada di dalam tubuh bisa dimakan dan dihilangkan," tutur dr Chairul, ditemui usai seminar ilmiah Dr Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series: Cancer Imunologi and Immunotherapy di Hotel Grand Hyatt, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, seperti ditulis Minggu (6/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan dr Chairul bahwa pengembangan riset imunoterapi sesuai dengan masalah kesehatan di Indonesia, terutama setelah diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional untuk seluruh penduduk. Sebabnya, kanker bersama dengan penyakit kardiovaskular dan hemodialisa menjadi penyerap biaya terbesar dalam sistem JKN.
Penelitian seputar imunoterapi di Indonesia memang masih dalam tahap awal. Namun Kemenkes mengatakan Indonesia sudah siap karena rumah sakit-rumah sakit pendidikan di Indonesia sudah pula melakukan penelitian seputar imunoterapi dan stem cell.
"Jadi ini sesuai dengan prinsip kendali mutu dan kendali biaya. Indonesia melakukan riset di bidang ini saja sudah merupakan poin bagus, karena untuk memulai riset ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit," tuturnya lagi.
dr Sandy Qlintang, Direktur Stem Cell and Cancer Institute mengatakan bahwa imunoterapi merupakan terobosan baru di bidang kedokteran. Dalam beberapa tahun terakhir, imunoterapi terbukti memberikan hasil yang signifikan dalam pengobatan kanker, termasuk kanker stadium lanjut.
"Dalam literatur dari luar negeri dikatakan imunoterapi memiliki kelebihan dibandingkan kemoterapi atau pengobatan kanker konvensional. Berkurangnya jumlah kunjungan ke rumah sakit dan memperpanjang angka harapan hidup adalah salah satunya," paparnya. (mrs/up)











































