"Semua yang saya tulis, sudah saya sampaikan kepada Jill (panggilan Jillian-red) sebelumnya. Ia merespons seperti yang saya harapkan. Saya tahu saya khawatir sama seperti kalian," ujar Paul saat mulai membacakan suratnya.
"Ketika Anda memiliki anak penyandang disabilitas, Anda hanya ingin memastikan semuanya baik-baik saja. Kami mendengar orang-orang berkata tentang hal-hal yang tidak dapat Jillian lakukan dan kami mengabaikannya," lanjut Paul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kisah Laura, Pengidap Down Syndrome yang Sukses Jadi Pengusaha Muda
"Kamu ingat ketika orang lain mengatakan tentang hal-hal yang tidak dapat kamu lakukan Jill? Kamu tidak akan bisa naik sepeda roda dua, pergi kuliah, bahkan kamu dianggap mungkin tidak bisa menikah. Namun, lihat dirimu sekarang," lanjutnya dalam surat tersebut.
Paul, yang juga kolumnis olahraga untuk Cincinnati Enquire menambahkan dalam suratnya bahwa Jill adalah anak yang baik. Dalam keseharian, Paul mengamati jika putrinya itu adalah pribadi yang penuh simpati dan empati.
Hal lain yang membuat Paul bangga yakni selama ini Jill bisa menjadi dirinya sendiri tanpa ragu dan minder. Paul mengibaratkan, tanpa rencana atau apapun, Jill bisa tumbuh menjadi anak yang baik dan menyenangkan.
"Bajunya sangat pas di tubuhnya, rambutnya tertata dengan sempurna, ia terlihat sangat bahagia. Saya belum pernah melihat Jill sebahagia ini," ungkap Paul ketika menghadiri pernikahan Jill.
Baca juga: Model Ini Bangga Anaknya yang Sindroma Down Jadi Model
(rdn/rdn)











































