.webp)
Hal ini lantas membuat sang ibu, Julie (42), memberanikan diri mengirimkan foto-foto putrinya tersebut ke sebuah agen model di Inggris. Tak berharap banyak, respons positif justru ia terima.
Seperti dikutip dari SWNS, Senin (7/9/2015), Julie menceritakan bahwa Connie-Rose lahir prematur dua bulan lebih awal. Namun ia baru didiagnosis Down Syndrome sekitar dua pekan kemudian. Meskipun demikian, baik Julie maupun sang suami, Peter (44), sama sekali tak menganggapnya sebagai masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak masih hamil saya memang diberi tahu bahwa saya berisiko tinggi memiliki bayi dengan Down Syndrome. Saya juga diminta untuk melakukan tes lebih lanjut untuk memastikannya. Tapi saya tak menganggapnya sebagai masalah. Iya ataupun tidak, mereka sama-sama seorang anak yang perlu dicintai," tutur Julie.
Menurut Julie, kemanapun ia pergi putrinya memang selalu memancing perhatian. Banyak orang yang meyakinkan dirinya bahwa Connie-Rose bisa menjadi seorang model. Dengan penuh percaya diri, Julie pun lantas mengirimkan foto-foto Connie-Rose via email pada sebuah agen model.
"Saya langsung mendapat respons balik bahwa mereka tertarik pada Connie-Rose. Meskipun sudah saya jelaskan bahwa putri saya mengidap Down Syndrome, pihak agen mengungkapkan hal tersebut tak masalah. Tentu ini hal yang positif baginya," tutur Julie.
Ketika kemudian pihak agen meminta Connie-Rose melakukan sesi pemotretan untuk mengetahui bagaimana hasilnya, Julie mengungkapkan bahwa putrinya bergaya dengan sangat baik. Ia bahkan bisa mengikuti arahan dari para fotografer.
Meskipun demikian, Julie menegaskan ia akan selalu mengutamakan kondisi Connie-Rose. Jika memang sang buah hati tampak tak nyaman atau tak menikmati lagi pemotretan-pemotretan tersebut, maka Julie tak akan memaksa dan akan menghentikan kegiatan tersebut. Ia hanya ingin yang terbaik untuk sang putri, demikian dikutip dari Daily Mail.
Baca juga: Kisah Laura, Pengidap Down Syndrome yang Sukses Jadi Pengusaha Muda
(ajg/up)
