Menanggapi perlu tidaknya seorang pria memelihata rambut ketiak, profesor evolusi biologi manusia di Harvard University, Daniel Lieberman PhD mengatakan rambut ketiak bisa saja digunakan untuk menarik pasangan. Namun, hal ini menurutnya hanya terjadi di zaman dulu.
"Ketiak memiliki banyak kelenjar apokrin yang menghasilkan keringat. Keringat ini terdiri dari steroid, lipid, protein, dan bahan kimia lain yang bisa mengkomunikasikan beberapa informasi," kata Lieberman seperti dikutip dari Men's Health pada Jumat (11/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lebih Berisiko Mana, Mencukur atau Mencabut Bulu Ketiak?
Meski demikian, Lieberman menekankan keputusan ingin memelihara rambut ketiak atau tidak kembali lagi pada masing-masing orang. Sementara itu, pakar perawatan tubuh, Craig Whitely mengatakan jika hendak mencukup rambut ketiak, usahakan dalam kondisi basah. Terutama, dianjurkan ketika mandi menggunakan air hangat.
Sebab, air hangat bisa membuat rambut lebih lembut sehingga risiko rambut tertarik secara paksa, terluka, dan terjadi iritasi bisa dihindari. Agar tidak gatal setelah mencukur, Whitely merekomendasikan cukur rambut setidaknya 1,8 cm.
"Namun, jika rambut ketiak Anda cenderung keriting, cukur sampai panjangnya sekitar 0,5 cm. Jika diperlukan, gunakan trik menyisir rambut ketiak yang keriting tersebut agar lebih halus dan tidak mengiritasi kulit," kata Whitely memberi saran.
Jangan lupa, setelah mencukur, gunakan wewangian yang pastinya tidak mengandung alkohol. Jika hendak menggunakan deodoran, Whitely menyarankan gunakan sekitar 2-3 menit setelah mencukur.
Baca juga: 5 Pemilik Rambut Tubuh Terpanjang Sedunia, Rambut Kelamin Hingga Telinga (rdn/up)











































